Twitter Filter Ciutan yang Melecehkan dan Merendahkan
Minggu lalu, Twitter memperkenalkan perbaikan untuk prosedur pelaporan kicauan yang menghina dan merendahkan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Twitter mengumumkan tiga pembaruan terkait fitur kemanan di platformnya.
Ketiganya adalah pencegahan pembuatan akun baru yang berisikan konten-konten melecehkan, fitur pencarian aman, serta memindahkan Tweet yang melecehkan, merendahkan dan berpotensi mengancam.
Ketiga pembaruan ini akan diluncurkan secara global. Namun dikarenakan beberapa algoritma masih secara spesifik berdasarkan bahasa, maka perubahan akan diawali dalam basis bahasa Inggris lebih dahulu.
Menurut keterangan tertulis Twitter yang diterima , Rabu (8/2/2017), semua bahasa yang tersedia di Twitter akan menyusul setelahnya secara bertahap.
Upaya ini dimulai pada bulan November 2016. Sejak saat itu, Twitter terus berupaya agar para pengguna memiliki lebih banyak kendali atas apa yang mereka ingin nikmati di Twitter.
Minggu lalu, Twitter memperkenalkan perbaikan untuk prosedur pelaporan kicauan yang menghina dan merendahkan.
Sehingga memungkinkan orang yang mengalami pelecehan memiliki lebih banyak cara untuk melakukan pelaporan.
"Kami mendukung kebebasan berekspresi bagi semua orang agar mereka dapat melihat semua sisi dari beragam topik," kata Ed Ho, VP of Engineering Twitter.
"Namun demikian, kebebasan berekspresi menjadi tidak nyaman saat penyalahgunaan dan pelecehan terjadi sehingga membungkam dan meredam beragam ekspresi," lanjutnya.
Pencegahan pembuatan akun yang berisikan konten melecehkan dan merendahkan dilakukan Twitter dengan mengidentifikasi orang-orang yang telah ditangguhkan secara permanen dan menghentikan mereka membuat akun baru.
Hal ini akan terfokus lebih efektif pada beberapa perilaku yang paling mengganggu, khususnya akun yang memang dibuat secara sengaja hanya untuk disalahgunakan dan melecehkan orang lain.
Pengenalan hasil pencarian yang lebih aman dilakukan melalui fitur 'pencarian aman' yang menghilangkan konten sensitif serta tweet dari akun diblokir dari “hasil pencarian.”
Walaupun jenis konten seperti ini dapat saja ditemukan jika pengguna dengan sengaja mencarinya, namun konten tersebut tidak akan mengacaukan hasil pencarian lagi ke depannya.
Penurunan kicauan yang melecehkan, merendahkan, dan berpotensi mengancam dilakukan dengan mengidentifikasi dan memindah respons-respons (Replies) yang kasar, melecehkan, merendahkan serta berpotensi menyebarkan ancaman ke bagian bawah.
Twitter juga akan mendahulukan percakapan yang lebih relevan ke bagian awal. Respons-respons tersebut tetap dapat diakses pengguna yang memang sengaja mencarinya.
Perubahan ini akan dibawa Twitter dalam beberapa minggu mendatang.
(Reska K. Nistanto/kompas.com)