Wanita Ini Terluka Ketika Headphone yang Dia Gunakan Terbakar dalam Penerbangan
“Saya lalu memegangi wajah saya, sementara headphone itu terasa terbakar hingga bagian yang melingkari leher saya."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Seorang perempuan mengalami luka bakar di wajah dan tangan setelah headphone yang digunakannya di tengah penerbangan terbakar.
Otoritas terkait menyebutkan, sebagaimana yang telah diingatkan kepada penumpang, penggunaan baterai pada piranti elektronik di dalam pesawat bisa sangat membahayakan.
Saat kejadian, penumpang itu sedang mendengarkan musik dengan menggunakan headphone yang menggunakan baterai.
AFP, Rabu (15/3/2017) melansir, perempuan itu adalah salah satu penumpang dalam penerbangan dari Beijing menuju Melbourne, pada 19 Februari 2017 lalu.
“Saya merasakan wajah yang terbakar," kata perempuan itu ketika diperiksa Badan Keselamatan Transportasi Udara Australia (ATSB).
“Saya lalu memegangi wajah saya, sementara headphone itu terasa terbakar hingga bagian yang melingkari leher saya. Saya lalu melepasnya dan melempar ke lantai," ungkap dia.
“Benda itu meletup-letup dan mengeluarkan api dalam jumlah kecil," kata dia lagi.
Kru kabin langsung memberikan pertolongan dan menyiramkan air ke headphone yang terbakar itu.
Namun yang terjadi, baterai dan bungkusnya mencair dan menempel di lantai pesawat.
Sejumlah gambar menunjukkan perempuan yang namanya tak diungkap, dengan wajah menghitam, dan leher serta tangan yang terluka.
Seluruh penumpang pun terpaksa bertahan dalam sisi penerbangan, dengan bau plastik meleleh, elektronik, dan rambut terbakar.
“Orang-orang yang lain batuk dan merasa tersedak di sepanjang penerbangan itu," ungkap perempuan tersebut.
Pihak ATSB yang juga tak mengungkap maskapai mana yang mengalami insiden ini menyebut, baterai lithium-ion yang digunakan pada headphone itu yang memicu kebakaran.
“Segala produk elektronik yang menggunakan baterai memiliki risiko terbakar, dan risiko itu kian membesar ketika digunakan di dalam penerbangan," ungkap pihak ATSB.