Niat Ingin Minta Bantuan Demi Anaknya yang Cacat Seorang Ibu di Medan Malah Dituduh Menipu
Seorang ibu berniat mencari bantuan lewat akun media sosial dengan membagikan kisahnya yang sudah tidak mampu membayar iuran BPJS, sementara ia memili
Penulis: Cornelia Putri Indriastuti
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang ibu berniat mencari bantuan lewat akun media sosial dengan membagikan kisahnya yang sudah tidak mampu membayar iuran BPJS, sementara ia memiliki seorang bayi cacat.
Sayangnya bukan bantuan yang ia dapatkan, oleh akun tersebut sang ibu malah dituduh melakukan penipuan.
Berdasar unggahan akun Instagram @thenewbikingregetan pada Rabu (26/4/2017), diketahui bahwa ibu tersebut bernama Adisti.
Akun tersebut menuliskan dalam keterangan videonya bahwa Adisti membutuhkan bantuan dana untuk anaknya yang bernama Kafka.
Kafka lahir pada 9 Mei 2016 dengan berat 2,5 kg dan terlahir cacat dengan celah bibir gusi serta tidak memiliki langit-langit mulut.
Kafka tidak bisa meminum asi karena ia tidak bisa menghisap dan asi sang ibu juga sudah tidak keluar.
Dokter menyarankan Adisti untuk memberi Kafka susu formula karena mempertimbangan kondisi fisik Kafka yang memiliki cacat tubuh.
Setiap tiga hari sekali Adisti harus membeli susu formula yang harganya mencapai Rp 105 ribu per kemasan 400 gram.
"Ini total tunggakan BPJS saya min kalau ini lunas saya bisa buat langsung BPJS Kafka anak saya karena BPJS saya dinon-aktifkan sejak saya nunggak BPJS dia sepuluh bulan yg lalu."
"Sejak Kafka lahir saya gak pernah bayar BPJS saya lagi karena kebutuhan Kafka super banget dari anak saya yang lain."
"Kafka lahir pada 9 mei 2016 dgn berat 2,5kg punya celah bibir gusi dan tanpa langit langit mulut."
"Minum kesusahan krn ga punya langit-langit ga bisa ngisap. Air asi saya juga gak keluar jadi saya beli susu terus untuk dia."
"Kebetulan disarankan dokternya susu Nutrilon karena dia anak cacat kami makan gak makan demi beli susunya karena mahal harganya per 400 gram Rp 105 ribu dan itu sekarang habis dalam 3 hari."
"Karena Kafka sampai sekarang masih makan yang encer banget. Belum lagi sewa rumah kami Rp 600 ribu perbulan dan suami saya sudah 2 bln tidak kerja karena kalah saing sama Grab Car di Medan."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.