Kode Rahasia Pintu Kokpit Pesawat United Airlines Bocor di Sosial Media
Selama ini, kode akses itu harus dimasukkan untuk membuka pintu kokpit dari dalam kabin depan pesawat.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Semenjak serangan 11 September 2001, atau tragedi 9/11, maskapai-maskapai di Amerika Serikat (AS) memperketat pengamanan pintu kokpit pesawat, salah satunya dengan kode akses.
Namun, kode akses milik maskapai United Airlines tanpa sengaja dibocorkan oleh salah satu awak kabinnya yang mengunggah foto ke media sosial pada Jumat (12/5/2017) lalu.
Dikutip dari The Wall Street Journal, Rabu (17/5/2017), seorang pramugari United Airlines mengunggah foto kode akses pintu kokpit maskapai tersebut di akun media sosial pribadinya.
Selama ini, kode akses itu harus dimasukkan untuk membuka pintu kokpit dari dalam kabin depan pesawat.
Air Line Pilot Association, serikat yang beranggotakan 55.000 pilot di AS dan Kanada, mengatakan isu kebocoran kode akses itu telah bisa diatasi, walaupun kode tersebut nampaknya belum juga diubah oleh United Airlines.
Dalam pernyataan resminya, United mengatakan, "Kami menyadari beberapa kode akses pintu kokpit telah beredar, keamanan konsumen dan kru kami tetap yang utama, United melakukan sejumlah langkah untuk menjaga kokpit aman, tak hanya menggunakan kode akses saja."
"Untuk sementara ini, protokol tersebut bisa memastikan kokpit tetap aman, kami sedang mengupayakan untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin," kata juru bicara United.
United Airlines juga telah mengeluarkan memo kepada seluruh pilot-pilotnya, mereka diminta untuk lebih berhati-hati dan memverifikasi siapa yang berusaha masuk ke kokpit.
Meski awak kabin benar memasukkan kode akses dari luar kokpit, dalam suatu kondisi tertentu, pilot dan kopilot di dalam kokpit tetap memegang kendali memberi izin masuk atau tidak.
Hal itu dilakukan dengan switch yang ada di dalam kokpit untuk membuka kunci pintu.
Serikat pilot di AS telah meminta untuk memperkuat pengaman di pintu kokpit dari dalam, seperti memasang pasak atau kabel baja. Namun menurut maskapai, hal itu tidak diperlukan.
(Reska K. Nistanto/kompas.com)