Bagaimana Bisa Virus WannaCry 'Takluk' di Tangan Seorang Blogger? Simak Kisahnya!
Namun dengan merendah, Hutchins (menolak disebut pahlawan karena menurutnya, ia juga menemukan cara itu “secara kebetulan”.
Editor: Wahid Nurdin
Ia diminta membantu Pusat Keamanan Cyber Nasional pemerintah Inggris untuk mencegah penyebaran virus di negara itu, tempat pertama kali WannaCry menyerang NHS Hospital.
Hutchins juga banjir tawaran pekerjaan, namun menolaknya.
“Saya senang melakukan ini karena banyak hal membuat saya merasa berguna,” katanya.
Serangan cyber yang mulai menyebar sejak Jumat pekan lalu itu menyerang perbankan Rusia, kemudian rumah sakit di Inggris, hingga pabrik mobil Renault di Prancis.
Dengan cepat WannaCry yang awalnya dianggap sebagai malware biasa itu kemudian seperti bom atom yang menyebar ke 200 negara hanya dalam waktu dua hari.
Virus itu langsung masuk ke sistem komputer jenis Windows (kecuali Windows 10) yang terhubung dengan internet sehingga komputer apapun tak luput dari serangan.
Serangan tersebut baru berhenti menyebar setelah Hutchins, dibantu oleh Darien Huss dari firma keamanan Proofpoint, mengungkap nama domain yang digunakan oleh malware tersebut.
"Saya jelas bukan pahlawan," katanya. "Saya hanya seseorang yang melakukan sedikit untuk menghentikan botnet."
Kepala eksekutif Kryptos Logic, Salim Neino, mengatakan bahwa Hutchins berhasil mengambil alih “saklar pembunuhan" itu Jumat sore waktu Eropa.
Awalnya Hutchins tetap ingin anonim, kecuali menampilkan sosok kucing berkacamata hitam besar sebagai profilnya.
Namun media terus mencarinya sehingga namanya kemudian muncul ke permukaan.(Tribun Batam/Alfian Zainal)