Didatangi GP Ansor dan Banser NU, Afi Mendadak Unggah Tulisan Tak Disangka ini
Setelah tulisannya yang berjudul 'Warisan' viral, Afi Nihaya Faradisa didatangi oleh anggota GP Ansor dan Banser NU.
Penulis: Rendy Sadikin
Saya sangat bahagia ketika mendapat kunjungan dari pimpinan cabang GP Ansor Banyuwangi, para teman GP Ansor, dan para anggota banser NU tadi sore di rumah.
Pimpinan pusat GP Ansor di Jakarta juga menyampaikan hal yang sama seperti mereka saat saya sapa melalui video call,
"Kami sangat mengapresiasi tulisan WARISAN. Tidak ada yang salah dengan tulisan itu. Orang-orang yang menyalahkan, menyerang, dan membulimu lah yang sebenarnya tidak paham esensi dan hakikat dari agamanya sendiri. Kami mendukungmu. Kami ada di belakangmu. Teruslah lakukan apa yang kau lakukan sekarang. Kami membuat pertemuan di sini hanya ingin agar kamu tidak sampai berhenti menulis. Kami butuh generasi yang mampu memaknai keragaman dan toleransi di NKRI seperti caramu, Afi."
Bahkan, pimpinan cabang GP Ansor Banyuwangi, M. Syukron juga membawakan saya buku La Tahzan.
"Saya tahu apa yang Afi hadapi. Dapat sindiran, celaan, bahkan ancaman dari sana-sini. Pasti tidak mudah. Ini agar Afi tidak sedih", kata beliau.
Terima kasih banyak, bapak-bapak.
Saya tidak menyadari bahwa banyak orang yang ternyata peduli dan tidak pernah membiarkan perempuan 18 tahun ini berjalan sendiri.
I AM NOT AFRAID. WORDS CANNOT BREAK ME DOWN.
Bagi saya, NU adalah representasi dari Islam ramah, bukan Islam marah.
Pada dasarnya, NU mengusung prinsip hidup harmonis bersama mereka yang tak seiman tanpa perlu mengkafir-kafirkan.
NU yang saya kenal selalu berupaya menebarkan belas kasih bagi semesta alam, rahmatan lil 'ālamīn.
Toleran. Mencintai perdamaian. Menghargai keragaman yang merupakan salah satu kehendak Tuhan.
Setelah semua ini, saya menemukan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh salah satu guru:
Manusia melihat lahir.
Tuhan melihat batin.