Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Google dan Apple Hapus Aplikasi Trading Binary Option

“Beberapa aplikasi menyebabkan klaim yang keterlaluan. Masalah produk semacam ini mengglobal," kata Greg Yanco

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Google dan Apple Hapus Aplikasi Trading Binary Option
INC
Apple menjadi perusahaan asing pertama di China yang mengumumkan perubahan layanan penyimpanan data. 

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Apple Inc dan Google disebut menghapus 300 aplikasi trading model binary option dari store mereka (toko aplikasi) setelah diintervensi oleh Australian Securities & Investments Commission (ASIC).

Regulator pasar modal Australia ini Selasa (1/8/2017) mengatakan, sejumlah operator aplikasi trading tersebut tak memiliki lisensi. Padahal, risiko yang dihadapi pengguna tinggi karena memicu penggunanya untuk bertaruh atas naik-turunnya saham atau kurs.

Kendati ada operasi yang sah, telah terjadi ledakan atas produk yang beredar tanpa izin dan beroperasi di luar jangkauan regulator dalam beberapa tahun terakhir. 

“Beberapa aplikasi menyebabkan klaim yang keterlaluan. Masalah produk semacam ini mengglobal," kata Greg Yanco, Kepala Integritas Pasar di ASIC, dikutip Bloomberg.

Baca: Habib Rizieq Shihab akan Pulang ke Indonesia Tanggal 16 Agustus, Ini Alasannya

Sebanyak 330 aplikasi telah dihapus. Sekitar 80% dari aplikasi ini juga memiliki risiko tinggi karena tidak menyinggung risiko trading. 

ASIC menyebut, masalah yang timbul dari aplikasi ini misalnya, pengguna tak bisa menarik uangnya dari akun di aplikasi tersebut. Atau, aplikasi tersebut menyebabkan pengguna menang 9 kali tapi pada penggunaan ke-10 mengalami kekalahan besar.  

Berita Rekomendasi

Juru bicara Apple di Australia mengatakan, saat ini perusahaan telah mengembangkan patokan untuk pengembang aplikasi. Patokan ini akan menghalangi aplikasi trading dengan model binary option. 

Namun, Apple enggan membeberkan pembahasan sebelumnya dengan ASIC. 

Google juga senada. "Kami menghapus aplikasi yang melanggar kebijakan kami," kata Juru Bicara Google di Australia, tanpa berkomentar mengenai individu aplikasi. 

Reporter Arkani Ikrimah 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas