Riset Perusahaan China Sebut Orang Indonesia Paling Stres Bila Baterai Ponsel Ngedrop
Dalam risetnya, Baidu ngebandingin seberapa banyak orang yang stress gara-gara baterai smartphone yang habis.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, perusahaan asal China, Baidu, melakukan sebuah riset.
Dalam risetnya, Baidu ngebandingin seberapa banyak orang yang stress gara-gara baterai smartphone yang habis.
Mereka melakukan riset pada orang-orang di beberapa negara, mulai dari Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik, serta Indonesia.
Uniknya, riset itu mengungkapkan bahwa negara yang penduduknya paling stress terhadap hal itu adalah Indonesia.
Baidu menggunakan indicator berupa perbandingan antara rata-rata daya hidup baterai ponsel di Indonesia dengan global.
Bila secara global rata-rata daya hidup baterai ponsel mencapai 21,7 jam, di Indonesia orang-orang hanya mendapatkan rata-rata 12,8 jam.
Artinya, baterai ponsel milik penduduk Indonesia lebih cepat habis, bahkan nggak bisa bertahan hingga seharian.
Selain Indonesia, riset yang sama juga dilakukan di negara lain, seperti Brasil dan Amerika Serikat. Hasilnya nggak beda jauh dengan Indonesia.
Untuk Brasil, rata-rata daya hidup baterai selama 17,9 jam sedangkan Amerika Serikat sekitar 18,2 jam.
Namun sayang, riset itu nggak menyebutkan informasi rinci mengenai pola pemakaian ponsel atau alasan yang bikin baterai itu lebih cepat habis.
Tapi bisa diprediksi kalau penggunaan media sosial secara aktif sampai sinyal jaringan seluler di Indonesia jadi beberapa pengaruhnya.