Antisipasi Pemilu AS, Facebook Ubah Aturan Iklan Politik
"Kami berinvestasi sangat besar untuk solusi teknis ini, karena platform kami telah memiliki 2 miliar pengguna di seluruh dunia"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SAN JOSE - Facebook Inc. dikabarkan telah mulai merombak kebijakan perusahaan untuk menangani iklan politik pada platform-nya.
Kepala divisi teknologi Facebook Inc, Mike Schroepfer mengatakan, perubahan tersebut ditargetkan selesai sebelum pemilihan umum Amerika Serikat (AS) di tahun depan tiba.
"Kami sedang mengerjakan semua hal ini sekarang, jadi ada fokus besar di perusahaan untuk memperbaiki semua ini secara berkesinambungan," kata CTO Facebook Mike Schroepfer seperti yang dilansir Reuters, Kamis (12/10/2017).
Chief Executive Officer Mark Zuckerberg mengatakan bulan lalu bahwa perusahaannya telah memperlakukan iklan politik secara berbeda dari iklan lain.
Salah satunya memungkinkan siapa pun melihat iklan politik tanpa target tertentu. Anggota parlemen AS pun sudah mulai meminta regulasi terkait hal ini.
Baca: Dinilai Rasialis, Dove Cabut Iklan Pendeknya di Media Sosial
Baca: Kwik Kian Gie: Menggeber Proyek Infrastruktur Tapi Modal Kurang Bisa Memicu Resesi
"Kami berinvestasi sangat besar untuk solusi teknis ini, karena platform kami telah memiliki 2 miliar pengguna di seluruh dunia dan berisi 5 juta pengiklan," kata Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg.
Facebook menghindari penyalahgunaan platform ini untuk hal-hal seperti pemerintah asing yang mencoba merongrong demokrasi suatu negarai.
Facebook juga berusaha untuk melawan konten dari individu yang menyebarkan ujaran kebencian atau mengunggah pornografi.
Reporter: Agung Hidayat