Dijual ke Grab, Pegawai Uber Diperintahkan Angkat Kaki dari Kantor dalam Dua Jam
Ia mengaku hanya diberi waktu dua jam untuk mengemas barang-barang sebelum angkat kaki dari kantor Uber di Mapletree Anson, Singapura.
Editor: Fajar Anjungroso
Semua layanan ini akan dilebur dan disesuaikan dengan layanan di aplikasi Grab. Selain transportasi online, Grab juga akan mengambil alih bisnis pengantaran makanan Uber Eats.
Uber Eats sendiri belum hadir di Indonesia, layanan pesan antar makanan baru beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Ke depannya, layanan tersebut akan dileburkan dengan GrabFood yang sudah hadir di dua negara di Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand.
Meleburnya bisnis Uber dengan Grab ini membuat persaingan pasar transportasi online semakin ketat, khususnya di Indonesia.
Go-Jek yang menguasai pasar di Tanah Air akan mendapat pesaing baru tapi lama, Grab, yang semakin kuat dan lengkap layanannya.
Ini bukan kali pertama Uber menjual bisnisnya ke pemain lokal. Sebelumnya Uber telah menyerahkan bisnisnya di China, ke Didi Chuxing pada 2016 lalu.
Setelah itu, bisnis di Rusia pun dialihkan ke Yandex pada 2017. Persentase saham yang dipertahankan Uber berbeda-beda. Dengan Didi Chuxing 17,5 persen, sementara dengan Yandex lebih besar, yakni 37 persen.
Lantas, bagaimana dengan nasib pegawai Uber? Menurut juru bicara Grab, para pegawai Uber akan ditawarkan posisi baru di Grab.