Dapat Penumpang Mayat, Sopir Taksi Online di Kalimantan Ini Tak Bisa Menolak
Kisah driver taksi online bermacam-macam mulai dari cerita menggembirakan hingga cerita seram.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Kisah driver taksi online bermacam-macam mulai dari cerita menggembirakan hingga cerita seram.
Seperti yang dialami oleh Farid, salah satu driver taksi online yang tergabung dalam Forum Driver Online (FDO), Kalimantan Selatan.
Farid tidak menyadari bahwa orderan yang dilayaninya ternyata mengantarkan jenazah.
Ia tersadar ketika membantu menaikkan penumpang tersebut ke dalam mobilnya.
Dan ternyata yang diangkat tersebut orang yang sudah meninggal.
Jadi bukan orang yang meninggal tersebut yang memesan, melainkan rekannya yang masih hidup.
Kejadian ini memang tidak bisa dilupakan oleh Farid.
Farid membeberkan kronologis ketika ia tahu bahwa penumpang adalah jenazah.
Baca: Diperintah Presiden, Kementerian PUPR Renovasi Rumah Lalu Muhammad Zohri
"Waktu itu posisinya duta Mall sekitar pukul 12.30 wita. Dapat order di PMI RSUD Ulin. memang tidak langsung di kamar mayat sih. Saya samperin, ketemu sama si pemesan online," ujar Farid dikutip dari Tribunjabar.id
"Kemudian si pemesan mau memasukkan pria yang berada di atas kursi roda dan lokasinya di kamar jenazah kebetulan PMI bersampingan memang. Lalu saya samperin dan saya coba bantu naikkan pria yang dikursi roda tersebut," tambahnya.
Farid mulai menaruh kecurigaan ketika membantu mengangkat penumpang tersebut.
Badan penumpang tersebut dingin dan memejamkan mata.
Kemudian ia bertanya kepada teman jenazah tersebut, dan benar memang yang dimasukkan ke dalam mobil merupakan jenazah.
Setelah berpikir, dia akhirnya tetap saja mengambil orderan tersebut. Tujuan antarnya ke Lik-Liangangang Banjarbaru.
"Saya jujur terpaksa ambil sebab jika menolak, maka performa akan turun apalagi pas itu posisi dipoint terakhir," kata Farid.
"Kalau di-cancel dia harus cari tiga point atau trip angkutan lagi. Sedangkan waktu dan point sangat turun terus. Kalau tahu jenazah dari awal mungkin saya berpikir ulang," ujarnya.