Jujurlah, Apakah Anda Kecanduan Smartphone?
Tanpa disadari, kita sering kali memeriksa smartphone kita sekalipun tanpa adanya notifikasi di layar.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Penjelasan sederhana dari pertanyaan (judul) di atas adalah seperti ini, jika kita merasa bahwa smartphone kita dapat menggangu kesehatan diri, kemungkinan jawabanya adalah kita sudah "dikendalikan" oleh smartphone.
Tanpa disadari, kita sering kali memeriksa smartphone kita sekalipun tanpa adanya notifikasi di layar. Tidak hanya itu, pergi ke kamar mandi pun kita sering mengajak si ponsel pintar untuk turut serta.
"Takut nanti ada yang menghubungi", jawab seorang teman di kantor.
Acara reuni dan berkumpul bersama teman lama pun tidak terhindar dari keikutsertaan smartphone.
Kegiatan yang sejatinya berisi percakapan untuk melepas rindu, menjadi kegiatan saling memandangi smartphone masing-masing.
Dengan semua perilaku tersebut, kita enggan disebut sebagai orang yang sudah kecanduan smartphone.
Namun seperti apa tanda seseorang telah mengalami kecanduan smartphone?
"Hanya sebagian kecil masyarakat luas yang dinyatakan sebagai pecandu ponsel," ucap Dr. David Greenfield, seorang Assistant Clinical Professor of Psychiatry di University of Connecticut dan pendiri Center for Internet and Technology Addiction.
"Walau begitu, banyak orang sudah berlebihan dalam menggunakan ponsel mereka," tambah Dr. Greenfield. Batasan antara penggunaan yang berlebih dan kecanduan masih menjadi area abu-abu.
Meski begitu, Dr. Greenfield menegaskan bahwa ketika seseorang terus menggunakan smartphone-nya, walau membahayakan kesehatan dan tidak bisa menghentikannya, maka dapat dikatakan orang tersebut mengalami kecanduan smartphone.
Dr. James Roberts, profesor marketing di Baylor University, menulis Too Much of a Good Thing, sebuah buku mengenai kecanduan smartphone.
Ia setuju dengan definisi milik Greenfield, dan tanda-tanda peringatannya. Penarikkan diri adalah salah satunya.
Jika kita merasa gelisah, mudah marah, atau tidak nyaman ketika ponsel kita berada jauh dari jangkauan kita, bisa jadi hal tersebut merupakan "lampu merah", katanya.
Banyak penelitian membuktikan mengenai dampak dari cahaya biru smartphone yang dapat mengganggu kualitas tidur.