Sinergisitas Kunci Penting Optimalisasi Kepemimpinan Era Teknologi Blockchain bagi Sektor Riil
Blockchain berasal dari cryptocurrency yang mana mendapatkan banyak sekali investasi dana sejak awal
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manfaat dan penerapan teknologi blockchain di Indonesia menarik perhatian sejumlah pihak untuk mengadopsi teknologi tersebut.
Namun ironisnya hingga saat ini khususunya bagi sektor riil optimalisasi blockchain diperhadapkan dengan sejumlah kendala, selain kurangnya pemahaman, sinergisitas menjadi faktor yang mempengaruhi hal tersebut.
Ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pada Rabu (18/7/2018) kemarin, Pandu Sastrowardoyo yang merupakan pakar sekaligus pelopor teknologi blockchain di Indonesia mengatakan, bicara teknologi blockchain , menurut saya saat ini sedang terjadi culture clash antara industri (sektor riil) dengan komunitas blockchain.”
“Mengapa demikian,? Blockchain berasal dari cryptocurrency yang mana mendapatkan banyak sekali investasi dana sejak awal, hal tersebut membuat anggapan bahwa teknologi blockchain tidak membutuhkan investasi dari perusahaan tradisional atau sektor riil, anggapan tersebut sejalan dengan filsafat inti dari pembangunan blockchain, yaitu kemandirian dari mekanisme keuangan tradisional. “
“Selain itu, ada pula kecenderungan di komunitas blockchain untuk tidak mengintegrasikan solusi blockchain dengan produk IT Enterprise tradisional. Hal tersebut tentunya menjadi kendala bagi sejumlah besar sektor riil dalam hal optimalisasi blockchain serta modernisasi bagi industri mereka,” ujar Pandu.
Menanggapi hal tersebut, Pandu menambahkan perlunya membangun sinergisitas antara keduanya, para pemimpin komunitas blockchain perlu membuka diri dan mengembangkan komunitas mereka ke kantung-kantung industri.
Baca: Pegiat Teknologi Blockchain Garap 75.000 Petani di Bojonegoro Jawa Timur
Saatr itulah profesionalisme diperkuat, intimidasi intelektual tidak ditoleransi serta membangun semangat integrasi dengan teknologi model enterprise, hal tersebut penting dalam hal optimalisasi membangun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Sementara bagi sektor riil atau perusahaan tradisional, sangat penting untuk mengenali teknologi blockchain, sehingga penerapan blockchain tepat sasaran sesuai kebutuhan industri itu sendiri.
“Pemain sektor riil juga perlu menunjuk kepemimpinan blockchain dalam struktur mereka, atau memungkinkan tim kepemimpinan mereka untuk mengetahui business value yang dibuat blockchain,” tambah Pandu
“Satu hal yang penting dicatat, bicara business value blockchain, maka bukan hanya tanggung jawab divisi IT, melainkan juga masing-masing pimpinan divisi perusahaan tersebut perlu mengetahui . Karena bicara business value merupakan tanggung jawab semua elemen perusahaan tersebut.” Tutup Pandu.