Bintang Toedjoe Gunakan Teknologi Kultur Jaringan untuk Produk Jahe Merah
Teknologi ini adalah hasil kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan Hanbang Bio Co Ltd, Korea Selatan.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan PT Kalbe Farmasi Tbk, memanfaatkan kemajuan teknologi kultur jaringan dalam mengembangkan tanaman herbal berupa jahe merah.
Kultur jaringan merupakan metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan sel, organ, atau bagian tanaman dalam media buatan secara steril dengan lingkungan yang terkendali.
Teknologi ini adalah hasil kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan Hanbang Bio Co Ltd, Korea Selatan.
"Di laboratorium kultur jaringan, kita ciptakan produk melalui budidaya dengan komunitas petani Indonesia, menghasilkan produk berbahan jahe merah, yakni Komix Herbal dan Bejo," kata Presiden Direktur Bintang Toedjoe Simon Jonatan saat peninjauan fasilitas factory dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Kunjungan BNN ke laboratorium tersebut sekaligus untuk menandatangani perjanjian kerja sama terkait program pascarehabilitas pecandu narkoba.
Dalam kerja sama tersebut, Bintang Toedjoe akan memberikan pelatihan berkelanjutan dalam menanam jahe merah.
"Mulai dari proses pemberian benih hingga budidaya. Nantinya kami garansi hasil panen akan kami beli kembali," terang Jonatan.
"Keterampilan menanam tumbuhan hingga menghasilkan produk yang bisa dijual diharapkan membuat pecandu narkoba tidak terjun kembali ke sana," pungkasnya.
Jonatan mengatakan, target petani dari program ini mencapai 3000 orang. Bintang Toedjoe akan memberikan bibit pilihan, yang ditanam dan dipanen oleh petani sesuai kualitas yang distandarisasi pabrik tersebut.
Nantinya, hasil panen dalam bentuk potongan jahe merah itu akan diekstrak dan diolah melalui teknologi kultur jaringan tersebut.
"Kami ciptakan ekosistem produk. Jadi sudah jelas prosesnya, bibit unggul kami supply nanti diekstrak menjadi produk jadi. Ini adalah ekosistem yang menguntungkan," pungkasnya.(*)