Ragam Teknologi Pengawasan Pelanggaran di Jalan Raya Dipamerkan di 'Intertraffic Indonesia 2018'
Intertraffic Indonesia 2018 diklaim sebagai satu-satunya platform yang didedikasikan untuk menjawab kebutuhan seluruh industri lalu lintas.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah kini mulai serius menerapkan Electronic Traffic Law Enforcment (ETLE), sebuah sistem pengawasan pelanggaran jalan raya oleh pengguna jalan dengan memanfaatkan teknologi.
ETLE mulai memasuki tahap uji coba awal Oktober 2018 ini dan akan memantau setiap aksi pelanggaran di jalan raya dengan memanfaatkan Close Circuit Television (CCTV) dan melaporkan pelanggaran tersebut secara online.
Meski masih tahap uji coba, ini menggambarkan keserkiusan pemerintah mengadopsi teknologi pengaturan lalu lintas untuk mendorong terciptanya 100 smart city di Indonesia.
Mengantisipasi tren ini, Tarsus Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang media, pameran, dan konferensi berbasis business-to-business (B2B) dan RAI Amsterdam akan menggelar Intertraffic Indonesia 2018, sebuah ajang pameran global untuk solusi lalu lintas dan mobilitas.
Intertraffic Indonesia 2018 diklaim sebagai satu-satunya platform yang didedikasikan untuk menjawab kebutuhan seluruh industri lalu lintas.
“Intertraffic Indonesia 2018 merupakan acara global yang pada tahun ini pertama kali diadakan di Indonesia. Melihat upaya pemerintah dalam mengatasi lalu lintas di Tanah Air, Intertraffic Indonesia 2018 akan memamerkan beragam produk dan solusi, teknologi, serta layanan terdepan pada infrastruktur lalu lintas, pengaturan lalu lintas, smart mobility, keselamatan lalu lintas, serta parkir," kata Richard Butter, Director Exhibitions Traffic Technology Events dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Selasa (9/9/2018).
Richard mengatakan, pameran acara ini akan menghadirkan lebih dari 100 perusahaan nasional dan internasional yang akan memamerkan produk dan solusi inovatif manajemen transportasi perkotaan.
Baca: Gara-gara Data Profil 500.000 Penggunanya bocor, Google Putuskan Tutup Google+
Selain menyediakan platform pameran, Intertraffic Indonesia 2018 juga akan menggelar konferensi selama 2 hari dengan menghadirkan ahli dan profesional di bidang mobilitas dan kondisi lalu lintas.
Topik-topik yang akan dibahas antara lain Infrastruktur dan Solusi Inovatif untuk Smart City; Peluang Investasi pada Sektor Infrastruktur Jalan dan Transportasi Darat, Manajemen Lalu Lintas dan Smart Parking – Mobilitas Urban dan Parkir Terintegrasi; Tren, Tantangan, dan Outlook terhadap Mobilitas Urban di Indonesia.
Intertraffic Indonesia 2018 juga menghadirkan The Global Meeting Program (GMP), sebuah program businessmatchmaking yang gratis serta efektif dimana para peserta pameran, peserta konferensi dan pengunjung yang telah melakukan registrasi sebelumnya dapat mengatur jadwal pertemuan bisnis sebelum acara.
“Usaha pemerintah dalam mencari solusi permasalahan lalu lintas di Indonesia patut didukung para profesional yang ahli pada industri tersebut. Kami berharap Intertraffic Indonesia 2018 dapat melahirkan ide-ide dan inovasi baru dalam memajukan lalu lintas Indonesia ke arah yang lebih baik," kata Cheah Wai Hong, Portfolio Direktur Tarsus Indonesia.
Intertraffic Indonesia 2018 akan diselenggarakan di Jakarta International Expo mulai 31 Oktober sampai 2 November 2018 bersamaan dengan Indonesia Infrastructure Week 2018 dan Konstruksi Indonesia 2018.