Bisa Rasakan Langsung Product Experience, Beli Ponsel ke Gerai Masih Diminati Konsumen
Sebagian konsumen mengaku lebih suka membeli melalui gerai atau dealer resminya dengan beragam alasan.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Soal urusan membeli smartphone baru, konsumen kini disodori pilihan baru membeli lewat gerai atau beli melalui online shop.
Sebagian konsumen mengaku lebih suka membeli melalui gerai atau dealer resminya dengan beragam alasan.
Seperti dituturkan Yeli, konsumen smartphone di Jakarta Pusat. Dia mengaku nyaman berbelanja smartphone baru di gerai resmi dengan alasan bisa membuatnya lebih yakin dengan produk smartphone yang dibelinya, ketimbang via online.
Dia menuturkan, dengan membeli di gerai dia bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan tenaga sales penjual untuk mengetahui lebih detil tentang produk smartphone yang diminatinya.
"Saya lebih senang beli smartphone di toko daripada beli di online store. Selain karena barang yang saya beli cukup mahal harganya, saya juga merasa lebih nyaman saat bisa melihat langsung barang yang saya beli di toko," ujar pegawai di sebuah perusahaan swasta ini.
Dia mencontohkan, ketika dia membeli smartphone di gerai dia proses unboxing (membuka produk smartphone dari kemasan saat masih tersegel) bisa dilakukan bareng-bareng dengan staf penjual. Begitu juga saat mengetes penyalaan pertama smartphone-nya.
Hal senada juga disampaikan Barry, karyawan swasta lainnya di Jakarta. Dia menyatakan, dia kurang nyaman membeli di online shop, misalnya memanfaatkan momen flash sale.
Kadang ponsel yang kita incar dan dijual di harga flash sale stoknya sudah keburu habis," ungkap Barry.
"Kalau saya beli di online shop jika ponsel yang kita beli ternyata bermasalah, memang bisa dibalikin, tapi prosesnya kan makan waktu. Sebelum beli, saya terbiasa mencoba menyentuh fisik ponselnya dulu dan berkonsultasi sama SPG atau tenaga sales tokonya," imbuh dia.
Menanggapi hal ini, Edy Kusuma, General Manager For Brand and Activation Vivo Indonesia kepada Tribunnews mengatakan, Vivo akan tetap mengutamakan salurah pemasaran produk smarphone-nya melalui jaringan distributor resmi dan jaringan gerai resmi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Edy menjelaskan, salah satu pertimbangan Vivo tetap fokus memasarkan produk melalui jaringan distributor offline adalah untuk memberikan kesempatan langsung kepada calon customer untuk merasakan langsung (experience) produk yang diminati.
"Sejak awal bisnis inti penjualan ponsel kami memang offline. Sejak awal kami membangun Vivo, memang atas bantuan gerai offline atau distributor. Jadi sampai vivo bisa sampai seperti ini, tidak mungkin tanpa kerjasama dengan distributor. Kami tidak akan melupakan distributor, karena kami partner bareng," ujar Edy.
Karena itu, lanjut Edy, Vivo Indonesia akan tetap mempertahankan strategi pemasaran produk smartphone melalui jaringan distributor resmi dan outlet offline di tengah gempuran penjualan produk smartphone melalui online (daring).
"Bagi kami, dengan menjadikan toko offline sebagai ujung tombak pemasaran kami bisa mendapatkan benefit tambahan yakni menyerap masukan langsung dari konsumen, terutama tentang tipe dan jenis smartphone yang sedang mereka minati," ungkap Edy.
Edy juga menegaskan, Vivo belum berencana merilis sub brand seperti dilakukan produsen smartphone lain. "Karena Vivo sedang fokus membesarkan market share dengan produk yang ada di pasar melalui V-series dan Y-series," ungkap Edy.