Rakuten Akan Akuisisi Pelanggan Softbank untuk Jualan Paket Internet Murah
SoftBank dalam prospektus jelang Initial Public Offering (IPO) menargetkan dapat menghimpun dana sebesar ¥ 2,4 triliun atau setara US$ 21 miliar.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Maizal Walfajri
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jelang pendaftaran saham di pasar modal bulan depan, Unit telekomunikasi SoftBank Group Corp bakal menghadapi tantangan bisnis baru. Lantaran raksasa e-commerce Rakuten Inc. berencana masuk ke pasar telekomunikasi dengan tawaran data (internet) tak terbatas.
SoftBank dalam prospektus jelang Initial Public Offering (IPO) menargetkan dapat menghimpun dana sebesar ¥ 2,4 triliun atau setara US$ 21 miliar.
Berdasarkan survei Sanford C Bernstein & Co lebih dari 50% dari 1.018 pelanggan ponsel Jepang menyatakan bersedia beralih dari SoftBank dan operator nirkabel Jepang NTT Docomo Inc. dan KDDI Corp. Bila Rakuten memberikan penawaran paket data internet tanpa batas senilai ¥ 3.000 atau US$ 27 sebulan.
"Itu akan menjadi 17% diskon untuk pendapatan rata-rata industri saat ini per pengguna," tulis Chris Lane seorang analis di Bernstein dalam sebuah laporan seperti yang diberitakan Bloomberg.
Operator seluler Jepang sudah menghadapi tekanan dari pemerintah untuk mengurangi tagihan telepon. Sebagai tanggapan, Docomo telah mengumumkan rencana untuk menurunkan tarif hingga 40%.
Baca: Peneliti: Ditekan Pasar, Tata Niaga Beras yang Dijalankan Pemerintah Tak Adil Bagi Petani
Sementara itu, KDDI juga sudah memotong harga. Prospek perang harga dengan Rakuten sangat mengganggu SoftBank, yang akan menetapkan kisaran harga untuk penawaran umum Softbank pada hari Jumat.
"Harga indikatif operator sebesar ¥ 1.500 per saham tidak memperhitungkan dampak Dari peningkatan persaingan harga ini," tulis Lane.
Baca: Kemkominfo Blokir 385 Aplikasi dan Situs Web Fintech yang Dianggap Ilegal
Dampak dari persaingan ini ialah 74% pelanggan SoftBank akan berisiko beralih jika Rakuten menawarkan paket data tanpa batas ¥ 3.000, menurut survei Bernstein. Bahkan, bila Rakuten menawarkan ¥ 2.000 per bulan, maka risiko peralihan pelanggan naik menjadi sekitar 90%.
Di Jepang, harga data adalah faktor paling penting bagi pelanggan dalam memilih operator selulet. Diikuti oleh kecepatan data jaringan dan ketersediaan handset tertentu, menurut laporan ini.
Rakuten telah menawarkan layanan seluler sebagai operator virtual yang menggunakan jaringan Docomo sejak 2014, mungkin akan bergantung pada rencana tanpa batas untuk memenangkan pengguna.
Selain itu, sekitar 95% dari pengguna yang disurvei oleh Bernstein sudah memiliki keanggotaan Rakuten, yang dapat digunakan perusahaan untuk memberi insentif kepada pengguna untuk beralih ke jaringannya. Oleh sebab itu, pengguna SoftBank cenderung menjadi target utama Rakuten.
Bahkan jika SoftBank merespon dengan rencana yang sama, perusahaan masih memiliki risiko kehilangan pelanggan sekitar 10% dari pendapatannya. Tanpa sebuah tawaran yang lebih baik, laporan ini menilai, Softbank masih bisa kehilangan pelanggan sebanyak sepertiga.
Pelanggan SoftBank mungkin sangat tergoda oleh transaksi pada data karena perusahaan telah menargetkan pengguna data besar dengan rencana seperti Ultra Giga Monster. Softbank menawarkan 50 gigabyte seharga ¥ 4.500 sebulan.
Pengguna SoftBank yang lebih muda merupakan pelanggan paling rentan diakuisisi oleh Rakuten. Sedangkan Pelanggan Docomo paling tidak tertarik dan memberi nilai lebih tinggi pada cakupan layanan.
Docomo dan KDDI tidak menawarkan layanan data tanpa batas. Docomo menawarkan paket keluarga 100 gigabyte per bulan seharga ¥ 25.000, yang tidak termasuk biaya terpisah untuk dasar layanan telepon.
Paket data KDDI maksimum sebanyak 30 gigabyte per bulan untuk ¥ 8.000, juga tidak termasuk beberapa biaya untuk layanan dasar. Operator juga menawarkan rencana yang menggabungkan file.
Berlangganan Netflix Inc. dengan sebanyak 25 gigabyte per bulanseharga ¥ 5.000, menurut situs webnya.
“Kami tidak memiliki rencana untuk mengumumkan rencana seluler sekarang, tetapi berkomitmen untuk memberikan kenyamanan dan persaingan layanan harga untuk konsumen,” kata juru bicara Rakuten.