Presiden Trump Larang Perusahaan AS Gunakan Produk Huawei dan ZTE Mulai 2019
Perintah ini akan menghalangi perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan produk Huawei dan ZTE.
Editor: Choirul Arifin
RWA mewakili operator dengan kurang dari 100.000 pelanggan. Levy mengaku ada sekitar 25% RAW anggotanya memiliki peralatan Huawei atau ZTE di jaringan mereka.
"RWA prihatin bahwa perintah eksekutif dapat memaksa anggotanya untuk menghapus peralatan ZTE dan Huawei. Juga larangan pembelian di masa mendatang," kata Caressa Bennet, penasihat umum RWA.
Bila semua anggota RWA mengganti peralatan Huawei dan ZTE, Bennet memperkirakan butuh biaya US$ 800 juta hingga US$ 1 miliar.
Secara terpisah, Federal Communications Commission (FCC) pada bulan April lalu memberikan persetujuan awal terhadap peraturan yang melarang pemberian dana federal untuk membantu membayar infrastruktur telekomunikasi kepada Huawei dan ZTE.
FCC juga mempertimbangkan apakah akan mewajibkan operator untuk melepas dan mengganti peralatan dari perusahaan yang dianggap sebagai risiko keamanan nasional.
Pada bulan Maret, Ketua FCC Ajit Pai mengatakan hampir semua jenis peralatan telekomunikasi lainnya dapat memberikan jalan bagi pemerintah yang bermusuhan untuk menyuntikkan virus, penolakan layanan, mencuri data, dan banyak lagi.
Dalam pengajuan Desember ini, salah satu pemain bisnis, Pine Belt Communications di Alabama memperkirakan biayanya US$ 7 juta hingga US$ 13 juta untuk mengganti peralatan buatan China. Sementara Sagebrush di Montana mengatakan penggantian akan menelan biaya US$ 57 juta dan memakan waktu dua tahun.
Sagebrush telah mencatat bahwa produk Huawei secara signifikan lebih murah. Ketika mencari tawaran pada 2010 untuk jaringannya, ditemukan biaya peralatan Ericsson hampir empat kali lipat biaya Huawei.