Tiga Startup Teratas Indonesia Membangun Masyarakat Inklusif melalui Teknologi Digital
Grand final akan diadakan pada bulan April, akan mempertemukan para finalis Indonesia untuk bersaing dengan finalis dari Malaysia dan Singapur
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA – Amalan International, Aruna and Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), dipilih menjadi finalis Alipay-NUS Enterprise Social InnovationChallenge.
Alipay, platform pembayaran yang dioperasikan oleh Ant Financial Services Group (“Ant Financial”), dan NUS Enterprise, divisi kewirausahaan dari National University of Singapore (NUS).
Para finalis masing-masing akan menerima hadiah uang tunai sebesar 10.000 dolar AS untuk mendukung perkembangan masa depan startup mereka, dan melaju ke tahap kompetisi berikutnya.
Grand final akan diadakan pada bulan April, akan mempertemukan para finalis Indonesia untuk bersaing dengan finalis-finalis dari Malaysia dan Singapura demi meraih hadiah utama sebesar 50.000 dolar AS.
Diluncurkan pada bulan November 2018, Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendukung pertumbuhan startup di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi digital untuk membangun masyarakat yang inklusif.
Geoff Jiang, Vice President, General Manager of Technology and Business Innovation Group di Ant Financial mengatakan, sejak diluncukanr, Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge telah menerima beberapa ratus aplikasi dari Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Baca: Transformasi Birokrasi Sebuah Keharusan untuk Menjawab Kebutuhan Publik di Era Digitalisasi
“Kami senang melihat begitu banyak tim yang memanfaatkan teknologi digital dalam cara-cara yang inovatif untuk menyelesaikan beberapa kendala sosial terbesar di Asia Tenggara,” tuturnya.
Geoff Jiang meyakini bahwa teknologi harus digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, dan menantikan untuk dapat mendukung pertumbuhan tim-tim ini di masa depan sehingga lebih banyak orang di Asia Tenggara dapat manfaatkan inovasi mereka.
Para finalis dari Indonesia, Singapura, dan Malaysia dipilih melalui proses penilaian ketat yang terdiri dari evaluasi berdasarkan pada lima kriteria: inovasi, dampak sosial, potensi pasar, model ekonomi dan kekuatan tim.
Kontestan dari masing-masing negara menunjukkan bagaimana mereka menggunakan teknologi digital untuk menyelesaikan tantangan lintas sektor termasuk layanan keuangan, pertanian, kesehatan & kesejahteraan, pendidikan & pelatihan, makanan & minuman, energi & lingkungan, logistik & transportasi, serta komunikasi.
Profesor Wong Poh Kam, Senior Director, NUS Entrepreneurship Centre, sebuah divisi dari NUS Enterprise mengatakan, teknologi digital memiliki dampak mendalam terhadap lanskap ekonomi global.
“Teknologi digital menciptakan perusahaan-perusahaan dan sektor-sektor baru, serta mentransformasi model bisnis dalam industri tradisional,” ujarnya.