Menteri Rudiantara Ikut Bahas e-Sports Mobile Legends di Indonesia
Dia menyatakan, pemerintah telah mendukung dan mendorong pengembangan game online di Indonesia.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Rudiantara ikut bicara soal e-sports termasuk mobile legends yang dibahas dalam debat Pilpres pada Sabtu (13/4/2019) lalu.
Dia menyatakan, pemerintah telah mendukung dan mendorong pengembangan game online di Indonesia. Menurutnya, anak-anak muda tanah air mampu menjadikannya sebagai profesi serta bersaing di kancah internasional.
"E-sport harus didorong dijadikan profesi, karena kita mempunyai orang-orang anak muda yang jago e-sports. Gamers yang jago dan profesional banyak, saya sebut satu jess no limit (gamer Indonesia) misalnya, berapa penghasilannya karena itu," kata Rudiantara kepada Tribinnews.com di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/4/2019).
Baca: Menkominfo Rudiantara Ingatkan Masyarakat Jangan Mau Diadu Domba Lewat Media Sosial
"Sama seperti pemain sepakbola, yang dibayar secara profesional. Sekarang kan banyak pertandingannya, makanya perlu kita kembangkan. Ini bukan game dalam konteks negatif, sama seperti catur itu olahraga otak, ini antara otak dan jari jadi kita dorong," tambah dia.
Rudiantara mencontohkan dukungan pemerintah terhadap e-sports, di antaranya menyelenggarakan piala presiden e-sports dan membina komunitas game developer di sejumlah daerah.
Mantan bos Indosat itu mengungkapkan, e-sport sangat berpeluang dijadikan bisnis di Indonesia. Nilai bisnis e-sport, lanjutnya, mencapai USD 700 juta dolar tahun lalu.
"Satu menjadikan ini profesional, kedua menjadikan ini prestasi di asian games, ketiga ini adalah bisnis bagi anak muda menjadi game developer, ini sudah berjalan lho," sebutnya.
"Contoh game love itu punya perancis, itu yang develop anak-anak Jogja di sana ada kumpulan game developer, di Bandung juga. Jadi pemerintah sudah membina ini. Kemudian game lokal, pemerintah tengah mendorong ditunggu saja," tambahnya.
Dalam debat Pilpres kelima pada Sabtu (15/4/2019) lalu, capres nomor urut 01 Joko Widodo sempat bertanya soal pengembangan e-sport kepada capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam jawabannya, Sandi membenarkan bahwa e-sport memang menjadi salah satu sektor yang berkembang seiring dengan kencangnya transformasi digital ekonomi. Apalagi saat ini peminat e-sport sangat tinggi.
"Anak-anak muda milenial Indonesia ini hebat-hebat sekali, saya sebutnya sebagai sebagai generasi ‘POP’ mereka positif, optimis, dan produktif. Strategi kami sangat jelas kembali kepada entrepreneurship dan kunci pemerintah adalah memfasilitasi karena kita tidak terlalu bisa meregulasi industri yang sangat cepat berkembang," papar Sandi.
Sementara Jokowi berpendapat pemerintah harus cepat tanggap terhadap perubahan global, termasuk masuknya produk e-sports.
"Kita harus mengantisipasi artificial intellegence, internet of things, bigdata, virtual reality. Di bidang keuangan ada bitcoin. Ini profesi yang sekarang anak senang jadi gamers. Jangan sampai kita terlewatkan merespons, anggaran iklan sehingga bergeser ke sana dalam jumlah besar. Kita merespons dengan regulasi benar, esports profesional butuh latihan besar," jelas Jokowi.