Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Terlalu Banyak Pemain, Menteri Rudiantara Siapkan Aturan Main Merger Operator Selular

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rudiantara menilai kondisi industri telekomunikasi belum ideal karena terlalu banyak pemain

Penulis: Fajar Anjungroso
zoom-in Terlalu Banyak Pemain, Menteri Rudiantara Siapkan Aturan Main Merger Operator Selular
IST
Menteri Rudiantara dalam Indonesia Technologi Forum 

Dengan banyaknya jumlah operator tersebut, tidak semuanya bisa mendapatkan jatah frekuensi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Akibatnya, konsumen tak menikmati pelayanan yang maksimal.

Itu masih ditambah dengan persaingan yang kian sengit bahkan mengarah ke persaingan usaha tidak sehat.

Dampaknya kembali ke operator sendiri. Di mana industri telekomunikasi di Indonesia pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan negatif.

Industri telekomunikasi sepanjang tahun 2018 semakin terpuruk.

Menurut Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), untuk pertama kalinya dalam sejarah, industri telekomunikasi Indonesia mengalami pertumbuhan minus 6,4 persen pada 2018.

Dua tahun silam, industri telekomunikasi masih mampu mengantongi pendapatan mencapai sekitar Rp 158 triliun. Namun di 2018 nilainya turun menjadi Rp 148 triliun alias minus 6,4 persen.

Baca: Menkominfo Rudiantara: Palapa Ring Paket Timur Rampung Pertengahan 2019

Berita Rekomendasi

Bisa dikatakan bahwa Industri telekomunikasi di tahun 2018 memang tidak begitu menggembirakan.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor penting yakni penurunan layanan voice/SMS yang telah digantikan oleh layanan baru dari penyelenggara Over the Top (OTT), perang tarif antar operator di layanan data, dan juga adanya regulasi registrasi SIM Card.

Indonesia merupakan salah satu pasar dengan tarif layanan data termurah. Sementara itu konsumsi layanan data per pengguna juga cukup rendah dibandingkan negara yang sebanding, seperti Malaysia, Filipina dan India yaitu sekitar 3,5GB per bulan.

Staf mempromosikan kartu perdana terbaru smartfren 4G di area CFD pantai losari Makassar, Minggu (30/9). Operator seluler Smartfren meluncurkan dua produk teranyar untuk masyarakat modern yang tak bisa lepas dari internet. Masing-masing adalah paket
Staf mempromosikan kartu perdana terbaru smartfren 4G di area CFD pantai losari Makassar, Minggu (30/9). Operator seluler Smartfren meluncurkan dua produk teranyar untuk masyarakat modern yang tak bisa lepas dari internet. Masing-masing adalah paket "Super 4G Unlimited" dan "Super 4G Kuota". (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan) (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan)

Meski demikian, para pemain industry selular optimis industri telekomunikasi di Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh.

Pemain di industri ini masih melihat potensi yang menjanjikan di pertumbuhan konsumsi layanan data, serta peningkatan penetrasi smartphone yang semakin besar, perbankan dan infrastruktur B2B.

Baca: Operator Selular Idealnya Layani Rute MRT Jakarta

Namun, untuk membuat industri ini memiliki keberlanjutan, inisiatif operator saja tidak cukup. Para pelaku industri mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah.

Dukungan yang diharapkan antara lain melalui kebijakan dan regulasi terkait OTT dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menyehatkan kompetisi, serta menjamin keberlangsungan bisnis telekomunikasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas