PUBG Mobile Dinobatkan jadi Game Mobile dengan Penjualan Terlaris
PUBG Mobile dinobatkan sebagai game "terkaya" di dunia. Berikut ini ulasannya!
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
PUBG Mobile dinobatkan sebagai game "terkaya" di dunia. Berikut ini ulasannya!
TRIBUNNEWS.COM - PUBG Mobile selaku game dari developer Tencent dinobatkan menjadi game mobile "terkaya" di dunia.
Dinobatkannya PUBG Mobile sebagai game mobile terkaya karena pendapatan PUBG Mobile mencapai 146 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun pada bulan Mei 2019.
Dukutip dari KompasTekno, angka tersebut meningkat 126 persen dari pendapatan bulan April 2019 yang tercatat sebesar 64,6 juta dolar AS.
Angka tersebut juga merupakan penggabungan pendapatan dari PUBG Mobile yang merupakan versi global dan Game for Peace yang merupakan game kloningan dari PUBG Mobile.
Baca: Rekomendasi 5 Smartphone Harga Rp 1 Jutaan, Ada Xiaomi Redmi S2 hingga Realme C1
Baca: Rekomendasi 4 Smartphone Android Terbaik Rp 2 Jutaan, Ponsel dengan Snapdragon 660
Dalam data yang diterbitkan oleh firma riset Sensor Tower, PUBG Mobile mendapatkan keuntungan sebesar 76 juta dolar AS sedangkan Game for Peace yang merupakan PUBG Mobile versi China mendapatkan 70 juta dolar AS.
Hal tersebut yang kemudian disebut oleh Sensor Tower sebagai game dengan jumlah pendapatan tertinggi sejak pertama kali dirilis dan menjadikan game yang laris dimainkan.
Saat ini, PUBG Mobile telah dimainkan lebih dari 100 juta orang setiap bulannya.
Meskipun termasuk dalam game yang gratis, Tencent meraup banyak keuntungan dari penjualan item virtualnya seperti kostum, outfit, skin senjata, box, hingga royal pass.
Tak hanya itu, Tencent juga menyediakan fitur premium yang bisa pemain nikmati dengan membayarkan sejumlah uang.
Tentang Game for Peace
Setelah menyerah mempertahankan gim berjenis battle royale versi mobile miliknya, pengembang PUBG Mobile akhirnya beralih menjadi Game for Peace.
Tencent selaku pengembang gim tersebut mengganti nama beserta beberapa pengurangan dalam permainan dikarenakan pengajuan monetasi ke pemerintah China berjalan tidak sesuai rencana.
Pemerintah China membatasi industri gaming terutama jika gim tersebut berkaitan dengan kekerasan, seksualitas, atau perjudian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.