Pembelajaran dan Otomatisasi Mesin untuk Mempercepat Keputusan Bisnis
Autonomus Database juga digunakan untuk memberdayakan semua bidang bisnis di perusahaan dari Keuangan, Pemasaran dan SDM
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oracle Autonomous Database kian diminati oleh pelanggan baik perusahaan maupun lembaga pemerintahan.
Oracle Autonomous Database memiliki kemampuan pembelajaran dan otomatisasi mesin untuk menyebarkan, mengoptimalkan, memperbaiki dan mengamankan secara otomatis tanpa harus dikerjakan oleh manusia, sehingga dapat menghadirkan tingkat kinerja, keamanan, dan efisiensi yang baru.
Sebagai hasilnya, organisasi telah membuktikan bahwa mereka dapat secara signifikan meningkatkan dan mempercepat keputusan bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan mereka, memperkenalkan produk atau layanan baru ke pasar lebih cepat dan menciptakan tenaga kerja yang lebih cerdas.
Steve Daheb, Wakil Presiden Senior, Oracle Cloud, sampai saat ini, sudah memiliki hampir 1.000 pelanggan yang membayar Autonomous Database dan sekitar 4.000 tambahan uji coba Autonomous Database baru pada kuartal terakhir saja.
"Momentum ini membuktikan bahwa kemunculan Autonomus Database saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pelanggan kami, ketika data tumbuh pada tingkat yang hampir tak terukur dan kami membutuhkan cara baru untuk mengelola, mengamankan, dan mendapatkan nilai dari data," katanya, Selasa (23/7/2019).
Baca: Masih Persiapan, Joe Taslim Hanya Bisa Sedikit Cerita Soal Main di Film Mortal Kombat
Ada beberapa contoh mengesankan dari perusahaan yang menggunakannya di Asia dalam mengurangi biaya dan risiko, mengotomatiskan tugas inti, sehingga mereka dapat fokus pada inovasi.
"Autonomus Database juga digunakan untuk memberdayakan semua bidang bisnis di perusahaan dari Keuangan, Pemasaran dan SDM untuk mendapatkan nilai dan wawasan maksimal dari data mereka," kata Davian Omas, Country Managing Director, Oracle Indonesia.
Davian menyatakan, beberapa perusahaan Indonesia yang menggunakan Autonomous Database, yaitu PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Wakil Presiden Teknologi JNE, Arief Rahardjo menyatakan, bisnis JNE berfokus pada pengiriman barang ber-volume bernilai tinggi.
Oleh karena itu, laporan pengiriman dan analitik data sangatlah penting untuk operasi bisnis kami. Dari pelacakan status seluruh paket sampai mengelola permintaan dan umpan balik pelanggan, semua sangat bergantung pada informasi.
"Oracle Autonomous Data Warehouse memungkinkan kami untuk membuat lingkungan data warehouse yang sesuai kebutuhan kami dalam waktu kurang dari satu jam, sehingga membantu kami membuat laporan yang diperlukan secara real-time dan menindaklanjuti laporan ini dengan sangat cepat," katanya.
Saiful Islam, CIO, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan menyatakan, data adalah kebutuhan baru. Sebagai salah satu pengerak ekonomi, data adalah tulang punggung kami menjanlakan tugas sehar-hari.
Pihaknya memanfaatkan Oracle Autonomous Database Warehouse Cloud untuk menjalankan analisis berbagai aliran transaksi.
Dengan cara ini, Kementerian Keuangan Indonesia dapat secara efektif memprediksi kapan akan ada aliran transaksi yang lebih tinggi.
"Misalnya, kami memproses berbagai macam transaksi pada akhir bulan ketika anggota dalam layanan publik menerima gaji mereka, dengan memperhatikan tren tersebut kami dapat langsung menyesuaikan beban kerja IT di Kementerian, memastikan keandalan dan ketersediaan data melalui berbagai platform aplikasi," katanya.