Bocornya Privasi Data Pengguna Super Apps Jadi Ancaman
Super app yang memberi kenyamanan pada kehidupan sehari-hari, juga membutuhkan perlindungan yang super
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren super app kini sedang menjamur di berbagai negara.
Selain efisien karena tersedia banyaknya layanan dan fungsi baru, pengguna juga merasa nyaman dan puas ketika memakai app tersebut.
Seiring meningkatnya jumlah pengguna, ruang untuk monetisasi aplikasi pun semakin terbuka.
Di Tanah Air, beberapa startup sudah menganggap konsep super app sebagai inovasi yang unik.
Gojek, salah satu contoh startup yang sukses di negara ini, mendefinisikan super app sebagai layanan satu pintu yang didesain untuk menawarkan kemudahan dan efisiensi bagi penggunanya.
Gojek kini menyandang gelar decacorn, yakni perusahaan yang valuasinya lebih dari US$10 miliar.
Baca: Kerjasama UI-Gojek Dukung Program Akselerator UI Works
Bermula dari layanan pemesanan transportasi, Gojek berekspansi menjadi aplikasi yang juga menawarkan layanan food delivery, bayar tagihan, pijat, servis alat rumah tangga, cuci mobil, dan banyak layanan hiburan lainnya. Fungsi-fungsi tambahan tersebut terbukti menjadi resep yang jitu untuk diversifikasi layanan guna mempertahankan pertumbuhan.
Beberapa startup lain seperti Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak yang sudah berstatus unicorn (valuasi di atas US$1 juta), juga mengadopsi strategi yang sama.
Super app menarik bagi pengguna karena kemampuannya menyediakan bermacam layanan tanpa harus menginstal banyak aplikasi sehingga menghadirkan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
"Namun, satu kekhawatiran yang muncul akibat semua efisiensi dan kenyamanan ini adalah privasi data," kata Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia, F5 Networks kepada wartawan belum lama ini.
Baca: Rhino Cross Triathlon 2019 Siap Bangkitkan Wisata Tanjung Lesung
Saat ini super app mengumpulkan data pribadi dan akun finansial dalam menyediakan layanannya.
Semua data yang sangat berharga, bernilai, dan bermanfaat tersebut bisa disalahgunakan.
"Semua aplikasi dan layanan yang melakukan hosting data akan selalu rentan terhadap ancaman dan upaya kejahatan cyber. Semakin ‘super’ sebuah app, akan semakin berharga datanya," katanya.
Dikatakannnya, super app yang memberi kenyamanan pada kehidupan sehari-hari, juga membutuhkan perlindungan super.
Studi F5 Networks yang bertajuk The Curve of Convenience – The Trade-Off between Security and Convenience mengungkapkan, menggunakan aplikasi yang aman adalah hal terpenting bagi pelanggan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Baca: F5 Networks Inc Akuisisi NGINX untuk Jembatani NetOps DevOps
Lebih dari setengah (53%) pelanggan di kawasan ini memprioritaskan fitur keamanan ketimbang fungsi dan kenyamanan sebuah aplikasi. Hampir tiga dari lima responden menyatakan akan berhenti total menggunakan sebuah aplikasi jika keamanannya bobol.
"Oleh karena itu, menjaga keamanan data konsumen harus menjadi prioritas penyedia super app, sehingga aplikasi super mereka dipastikan bisa terus mempertahankan pertumbuhannya," katanya.
Jika tidak, kata Fetra bukan hanya data pelanggan yang terancam, namun juga bisnis dan reputasi penyedia super app itu sendiri.