Dukungan dan Apresiasi Bagi Penulis Novel Jadi Alasan NovelMe Kenakan Tarif Mulai Rp 100 Per Bab
Minat baca yang tinggi membuat perkembangan aplikasi NovelMe meningkat sangat pesat dalam kurun waktu setahun
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hadirnya platform atau aplikasi novel online yang memudahkan aktivitas membaca novel bagi siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
Tidak perlu berat membawa buku cetak yang tebal, cukup hanya dengan menggeser layar ponsel, sudah dapat menikmati ribuan pilihan novel.
Minat baca yang tinggi membuat perkembangan aplikasi NovelMe meningkat sangat pesat dalam kurun waktu setahun.
Ratusan ribu pembaca dengan antusias menyambut kehadiran novel-novel seperti My Superhero, Mendadak Nikah, My Secret Love, Bad in Fairy, Suami Negeri Dongeng.
Pilihan genre yang semakin lengkap memanjakan imajinasi pembaca, mulai dari romance, fantasi, petualangan, action.
Pada awal diluncurkan NovelMe merupakan platform gratis.
Baca: NovelMe Gelar Next Top Writer, Kompetisi Novel Berhadiah Total Ratusan Juta Rupiah
Pembaca bisa memberikan bintang kepada karya favorit, sehingga karya yang menduduki peringkat teratas dapat memenangkan hadiah uang senilai Rp. 16.000.000 dari total hadiah senilai Rp. 135.000.000 yang sepenuhnya ditanggung oleh NovelMe.
Namun pada 19 Juli 2019 platform fiksi online ini tidak dapat menunda keputusan untuk mengunci novel-novel favorit.
Pembaca diminta untuk membeli koin untuk dapat membuka bab-bab berbayar, senilai minimal Rp 100 untuk setiap bab.
"Membeli koin, artinya pembaca bisa secara langsung memberikan dukungan dan apresiasi kepada penulis novel," demikian pernyataan dari Novelme yang diterima Tribunnews, Senin (16/9/2019).
Tidak mudah menerbitkan novel di Indonesia karena setiap tahun mungkin hanya di bawah 10% dari naskah yang masuk sempat diterbitkan dan dicetak, karena harus melalui proses antrian yang panjang.
Sebetulnya karya-karya yang diminati seperti Mendadak Nikah, My Superhero,, Bad In Fairy, My Secrte Love, Suami Negeri Dongeng, layak untuk diterbitkan dan dicetak.
Sekarang ini permintaan terhadap cetakan buku menurun, sehingga untuk cetakan pertama novel hanya dicetak antara 2000-3000 exemplar, bisa juga kurang dari itu.
Jika harga buku sekitar 50%, dan royalty pengarang hanya 10%, bisa dibayangkan begitu kecilnya royalty yang diterima pengarang, karena sebagai uang muka di awal hanya menerima 25% dari total royalty lalu harus menunggu setiap 6 bulan untuk melihat hasil penjualan.
Baca: Aci Resti Ceritakan Syuting Film Imperfect yang Diangkat dari Novel Karya Istri Ernest Prakasa
Ada juga penerbit yang juga tidak memberikan di awal, tetapi setelah buku terjual.
Bisa dibayangkan bagaimana nasib penulis. Belum lagi proses penulisan hingga penerbitan yang memakan waktu sekitar 1 tahun. Jarang sekali penulis yang mendapatkan penghasilan bulanan.
Selain itu, untuk memastikan kreasi penulis yang berkelanjutan, platform NovelMe telah meluncurkan ajang kompetisi menulis Next Top Writer, karya novel dengan pemberian peringkat bintang terbanyak dari pembaca akan memenangkan hadiah tertinggi.
Tetapi tidak hanya itu, agar benefit dan penghasilan dapat dinikmati oleh semua penulis kami meluncurkan program tunjangan bulanan sebesar Rp 400 ribu bagi penulis yang konsisten menulis setiap hari selama 30 hari.
Namun kami menganggap ini pun masih tidak sebanding dengan jerih payah yang penulis berikan. Itulah sebabnya kami menetapkan bab berbayar.
Aurora Belle, penulis My Superhero, mengatakan awalnya menulis novel untuk mencurahkan bakat namun menulis membutuhkan waktu dan menyita konsentrasi.
Baca: Kunci Sukses Bahagia Sampai Tua, Konsumsi 3 Snack Sehat Ini!
Padahal kami masih harus mencari uang untuk mencukup kebutuhan keluarga.
"Menulis di NovelMe ternyata saya bisa mendapatkan penghasilan, sehingga dapat ikut membantu ekonomi keluarga, dan ikut meringankan beban suami yang telah bekerja keras untuk menghidupi keluarga," katanya.
Dikatakannya, menulis novel membutuhkan kerja keras dan perjuangan penulis. Jika kita bersedia mengeluarkan uang untuk membeli sehelai gaun, atau membeli bedak dan lipstick, semestinya membeli bab berbayar yang nilainya tidak setinggi itu dapat dilakukan dengan senang hati oleh para pembaca.
"Sama seperti kita membayar jasa untuk transportasi seperti taksi, bus, kereta, atau membayar secangkir kopi karena di balik pembuatannya kita menghargai sang barista," katanya.