Penuhi Syarat Layanan 5G Smartfren Pasang Ribuan Small Cell di Jawa dan Sumatera
Salah satu persiapannya adalah pemasangan Small Cell. Small Cell adalah Base Transceiver Station(BTS) ukuran mini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Seiring dengan semakin dekatnya rencana pemerintah untuk merilis layanan teknologi 5G secara komersial, beragam langkah telah disiapkan oleh operator telekomunikasi. Tidak terkecuali PT Smartfren Telecom, Tbk.
Salah satu persiapannya adalah pemasangan Small Cell. Small Cell adalah Base Transceiver Station(BTS) ukuran mini.
Smartfren sudah memasang Small Cell berjumlah ribuan di Jawa dan Sumatera.
"Jumlahnya ribuan di Jawa dan Sumatera," ujar VP Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo saat acara Smartfren Media Experience di Plataran Bromo, Jawa Timur, Kamis(24/10/2019).
Kata Munir ada beberapa keunggulan Small Cell ketimbang BTS. Dari segi ukuran, Small Cell lebih ringan ketimbang BTS, hanya 20 kilogram untuk satu unitnya.
Untuk pemasangan juga lebih mudah. Menurut Munir ada dua tipe Small Cell yakni Pull Mounting yang dipasang dengan tiang dan Wall Mounting yang diinstalasi menempel di dinding.
Dari segi kebutuhan listrik Munir mengklaim Small Cell memiliki kapasitas daya rendah. Bahkan, satu perangkat Small Cell yang biasanya berisi tiga kotak BTS mini memiliki baterai cadangan yang diperlukan ketika listrik padam.
"Daya tahan baterainya tahan sampai 7 jam," kata Munir.
Hanya saja untuk Small Cell ini jangkauannya tidak luas seperti BTS dengan Tower setinggi 50 meter. Small Cell hanya memiliki daya jangkau sekitar satu hingga dua kilometer saja.
Saat ditanyakan akan dikemanakan BTS dengan tower apabila Small Cell sudah banyak dipergunakan, Munir menjelaskan perangkat tersebut akan tetap dipakai.
"Tower gede tetap akan dimanfaatkan sebagai rule area untuk memberikan layanan kepada user," ujar Munir.
Selain teknologi dan juga prinsip diatas, sejak tahun 2017 lalu Smartfren juga telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi salah satu pendukung dari penerapan teknologi 5G yaitu Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA). Teknologi 5G.
Diprediksi Smartfren akan dimanfaatkan terutama untuk kepentingan industri, dan tidak menjadi suatu teknologi yang akan menggantikan konektivitas 4G.
Sementara untuk kebutuhan end-user yang memakai handset atau perangkat mobile, masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan fokus pada pasar tertentu, terlebih, perangkat mobile yang mendukung 5G masih terbatas saat ini.
"5G nantinya bukan hanya sebagai suksesor 4G, kenapa demikian? karena 5G punya spesifikasi tersendiri untuk pasar yang sangat fokus, seperti industri, mobil, entertainment, yang membutuhkan kapasitas bandwith yang besar, jadi jangan terpikir 5G akan menggantikan 4G, tapi pelengkap, akan berbarengan," tutup Munir.