Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Face Verification, Fitur Keamanan yang Bikin Ojol Nggak Bisa Tipu-tipu

Di lapangan masih ada saja celah bagi pelaku kejahatan melakukan aksinya kepada korban yang mereka sasar. Misalnya, praktik jual-beli akun ojol.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Face Verification, Fitur Keamanan yang Bikin Ojol Nggak Bisa Tipu-tipu
PINTEREST
Verifikasi wajah bisa menjadi salah satu fitur keamanan untuk memperkecil munculnya fake account dan praktik jual-beli akun ojol. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah penyedia aplikasi transportasi online saat ini sduah menyediakan beberapa fitur keamanan untuk melindungi konsumennya.

Satu diantaranya adalah fitur share my ride, SOS Button, chat, masking number dan lainnya.

Perusahaan jasa transportasi online juga melakukan berbagai upaya pencegahan tindak kejahatan melalui seleksi calon mitra pengemudi yang cukup ketat.

Calon mitra diwajibkan mengisi beberapa formulir, tes keamanan serta kemampuan berkendara, serta sejumlah berkas dokumen yang harus dilengkapi baik secara online maupun offline.

Namun faktanya di lapangan masih ada saja celah bagi pelaku kejahatan melakukan aksinya kepada korban yang mereka sasar.

Misalnya, praktik jual-beli akun ojek online.

Hal ini memunculkan adanya driver ilegal alais driver yang tidak terdaftar secara resmi di perusahaan aplikasi.

Berita Rekomendasi

Hal demikian risikonya akan meningkatkan potensi tindak kejahatan dan kriminalitas.

Perusahaan aplikasi transportasi online akan kewalahan jika banyak driver yang tidak terdaftar secara resmi di perusahaan mereka.

"Sebenarnya yang paling mudah dari kasus ini adalah konsumen jangan pernah menerima jika ojol yang dipesan berbeda nama atau nomor tanda kendaraan. Ini menjadi edukasi bagi yang memperjualbelikan akun ojol, karena secara langsung konsumen hanya memilih yang benar dan sesuai dengan identitas di aplikasi," kata Yudhi Kukuh, IT Security Consultant PT Prosperita - ESET Indonesia dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Sabtu (9/11/2019).

Yudhi Kukuh juga menunjuk contoh data pelanggan. Dia menyatakan, jika nomor pelanggan langsung tertera di driver setelah ada pemesanan, agak sulit untuk menjaga keamanannya.

Harus ada komunikasi perantara selain nomor telepon.

Yudhi menyebutkan, salah satu fitur keamanan yang bisa memperkecil fake account adalah verifikasi wajah. Namun, uji coba masih harus tetap dilakukan.

"Upaya verifikasi wajah ini cukup bagus ya, tapi harus disesuaikan dulu dengan perangkat infrastrukturnya. Jika memakai smartphone, bisa mulai dicoba agar algoritmanya semakin sempurna. Karena salah satu teknologi yang dipakai dibalik pengenal wajah adalah Machine Learning," jelasnya.

Infrastruktur teknologi vermuk alias verifikasi muka ini seharusnya sudah bisa mulai diadaptasi oleh perusahaan penyedia jasa transportasi online, meski masih harus diteliti dan ditingkatkan lagi.

Inovasi lainnya tetap harus dikembangkan guna memperkecil ruang terjadinya kecurangan dan meningkatkan kenyamanan dan keamanan untuk konsumen dan juga mitra pengemudinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas