Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Aktivis Kemanusiaan Berbagi Cerita Haru Dilayani Mitra GOJEK Penyandang Disabilitas

Aktivis Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMS) Hening Parlan, berbagi cerita haru saat menggunakan jasa GOJEK

Penulis: Fajar Anjungroso
zoom-in Aktivis Kemanusiaan Berbagi Cerita Haru Dilayani Mitra GOJEK Penyandang Disabilitas
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penumpang menunggu Gocar instan usai peluncuran inovasi terbaru Gojek melalui GoCar Instan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/9/2019). GoCar Instan merupakan fitur pemesanan on-the-spot yang dilengkapi oleh solusi pengelolaan antrian serba praktis untuk membantu konsumen mendapatkan kendaraan dengan cepat tanpa mengganggu kelancaran arus kendaraan. Fitur terbaru ini ditujukan sebagai solusi praktis penjemputan dari bandara yang juga bermanfaat mengurai keramaian kendaraan pribadi di terminal kedatangan.. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMS) Hening Parlan, berbagi cerita haru saat menggunakan jasa GOJEK melalui akun Facebook-nya.

Saat itu, aktivitis yang akrab dengan isu kemanusiaan ini hendak menuju Cikini dari kawasan Manggala Wanabakti Senayan dengan ojek online.

”Kutuliskan agar jemput di depan Bank Mandiri. Dan jawabnya: ‘siap.’ Tak lama, ada balasan; ‘saya sudah di depan Bank Mandiri,” Hening mengawali ceritanya.

Setibanya di titik penjemputan, Hening langsung menyapa ke driver yang belakangan diketahui bernama Azis Setiana. Hanya, dia merasa balasan sapaan itu kurang jelas. 

”Dia mengarahkan tangannya agar saya duduk. Setelah saya duduk ia menoleh ke saya dan bicara dengan bahasa isyarat yang saya tangkap bahwa ia bilang ia tidak bisa mendengar dan bicara,” terusnya.

Hening tersenyum kemudian mengangkat jempol sambil mengangguk.

”Kami pun jalan ke arah Cikini. Dan tahu nggak sih, sepanjang jalan itu saya mewek (menangis) karena terharu,” akunya ketika dikonfirmasi terkait postingannya tersebut.

Berita Rekomendasi

Terlebih Hening menyadari bahwa perjalanannya bersama Azis itu sehari jelang Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember.

”Kebetulan saya memang bergerak di isu-isu kemanusiaan jadi saya perhatikan soal-soal seperti itu,” ucapnya.

Sepanjang perjalanan, Hening berusaha agar tangisnya tak pecah. Di benaknya terus membayangkan betapa hebat Azis dengan keterbatasannya mencari nafkah sebagai mitra GOJEK.

”Salut buat Gojek yang mau menerima pengemudi yang berkebutuhan khusus. Jadi kita harus apresiasi Gojek,” tegas Hening yang juga aktif di PP Aisyiyah.

Baca: KCI Sediakan Ruangan Pelayanan Disabilitas di Stasiun Juanda

Apalagi mencari nafkah adalah hak semua orang.  ”Teman-teman yang berkebutuhan khusus tidak ada bedanya dengan yang lain. Justru harus diapresiasi,” kata perempuan yang juga bekerja di Paladium itu.

Di ujung tulisannya, Hening berharap semua pihak untuk saling berempati. Dalam konteks konsumen dengan mitra Gojek, menurutnya, hal tersebut bisa direalisasikan dengan saling pengertian.

”Jangan membatalkan sepihak, marah-marah karena telat, pesanan makanan dibatalkan tanpa sebab, dan sebagainya. Karena kita tidak tahu kondisi mereka bagaimana,” sarannya.

Kepada mitra GOJEK yang juga penyandang disabilitas seperti Azis, Hening berpesan supaya tidak patah semangat. Teknologi membantu memudahkan pekerjaan di tengah keterbatasan atau kendala yang harus dihadapi.

”Kita semua manusia punya takdir yang tidak sama. Harus melihat ke depan dengan positif. Apalagi yang beruntung diberikan kesehatan dan kelebihan lainnya ya. Harus lebih bersyukur,” ungkapnya.

Di akhir perjalanan, setibanya di tujuan, Hening memberikan apresiasi tinggi kepada Azis. Salah satunya terwujudkan dengan foto (selfi) bersama. ”Kujabat erat, kamu hebat....semangaat yaaa ...kamu hebaat. Aku bangga dengannya dan terharu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas