Mendobrak Sunyi, Grab Sajikan Kemudahan Bagi Difabel
Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2019 lalu, Grab Indonesia memperkenalkan inisiatif baru program “Mendobrak Sunyi”. Langkah tersebut dip
Editor: Content Writer
![Mendobrak Sunyi, Grab Sajikan Kemudahan Bagi Difabel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mendobrak-sunyi-grab-sajikan-kemudahan-bagi-difabel.jpg)
Dalam kesempatan berbeda, mitra Grab serta penyandang tuna rungu, Bonar Bangun Simanjuntak, mengatakan, ia tidak menyerah terhadap kondisi yang dialaminya.
“Saya tidak merasa minder. Saya berani. Saya percaya diri dan merasa kuat juga,” ujarnya dibantu penerjemah bahasa.
Baca: Ibu Tangguh, Vira: Saya Harus Bisa Mencari Pekerjaan yang Bisa Menghidupi Kami Semua
Meskipun mengalami masalah pendengaran, Bonar tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Bahkan, ia memulai pekerjaan pada pukul 4 subuh hingga 10 malam yang dilakukan setiap hari. Bonar mengatakan, ia tidak pernah merasa berbeda denga mitra GrabBike lainnya.
Bonar merasa seluruh mitra yang tergabung sama-sama sedang bekerja untuk tujuan masing-masing. Jadi, ia tidak terlalu mempedulikan omongan orang terkait kondisinya.
“Kalau misalnya saingan dengan orang dengar ya tidak apa-apa saingan saja. Kadang biasanya ada yang mengejek, ah tapi tidak apa-apa, mungkin mereka bercanda,” tambah Bonar.
Meskipun kerap kali mendapatkan cibiran, namun tak sedikit orang yang menjadikan Bonar sebagai inspirasi. “Mereka bilang, ’Wah, kamu memiliki keterbatasan tapi tetap giat narik penumpang ya. Hebat’,” kata Bonar.
Ia pun merasa bangga dengan Grab karena terbuka kehadap teman-teman difabel.
“Biasanya customer ramah ketika mengetahui saya gangguan pada telinga. Kerja di Grab juga mudah. Ketika sudah sampai di tempat menjemput, saya chat pelanggan, terus saya konfirmasi. Setelah itu saya kasih helm dan jalan seperti biasa. Kalau mau jalan pintas, mereka bisa tepuk pundak saya, misalnya kalau mau ke kanan tepuk pundak kanan dan sebaliknya,” pangkas Bonar.