Hati-hati ! Ini 3 Modus Penipuan Lewat WhatsApp yang Sering Terjadi
WhatsApp menjadi platform yang kerap digunakan pelaku kejahatan siber untuk memuluskan aksi penipuan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Jika dari pengamatan ini Anda mulai ragu, segera putus kontak dengan memblokir dan melaporkan akun tersebut.
2. Iming-iming hadiah
Siapa tidak tergoda dijanjikan hadiah?
Tapi hati-hati, bisa jadi iming-iming itu hanyalah modus untuk membuat Anda semakin buntung, alih-alih beruntung.
Biasanya, oknum penipu mengaku sebagai pihak perusahaan/brand yang meyakinkan bahwa kita memenangkan hadiah besar, atau sekadar menawarkan pekerjaan yang sebelumnya kita tidak pernah mendaftar.
Dari praktik ini, pelaku biasanya meminta informasi data pribadi kita atau paling parah, meminta sejumlah uang untuk menebus hadiah atau hal lain.
Jika mendapatkan pesan semacam itu, amati dulu bagaimana pesannya.
Apakah pesan mengandung banyak sekali kesalahan ejaan atau tata bahasa dan lihat pula apakah Anda diminta untuk mengetuk tautan di dalam pesan tersebut.
Terkadang, pelaku meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi Anda, seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi.
Apabila pesan dikirim melalui WhatsApp, biasanya Anda diminta untuk meneruskan pesan dan meminta calon korban untuk mengklik tautan untuk "mengaktifkan" fitur baru.
Penipu juga meminta sejumlah uang dengan dalih biaya menggunakan WhatsApp, yang mana sejatinya, WhatsApp adalah aplikasi perpesanan gratis hingga saat ini.
Apabila pesan mengandung beberapa ciri tersebut, Anda patut curiga.
Lakukan cara yang sama seperti di atas, yakni memblokir nomor atau melaporkannya.
3. Tautan Mencurigakan