Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Grab Ajak Kenalan Local Heroes Asal Medan, Siapa Saja Mereka?

Untuk menjadi seorang pahlawan tidak harus turun ke medan perang. Cukup berguna dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, Anda laya

Editor: Content Writer
zoom-in Grab Ajak Kenalan Local Heroes Asal Medan, Siapa Saja Mereka?
Tribunnews/Dea Duta Aulia
Grab. Tribunnews/Dea Duta Aulia 

TRIBUNNEWS.COM - Untuk menjadi seorang pahlawan tidak harus turun ke medan perang. Cukup berguna dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, Anda layak dikatakan sebagai seorang pahlawan.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada kesempatan kali ini, Grab mengajak kamu untuk berkenalan dengan local heroes asal Kota Medan yang mampu mandiri dan membawa dampak positif bagi lingkungan.

Dalam penentuan local heroes, ada beberapa kriteria khusus yang begitu diperhatikan oleh Grab, seperti kontribusi membantu komunitas yang membutuhkan, membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, hingga mendorong bisnis lokal di sekitar mereka.

Penasaran dong siapa saja? Yuk simak.

Adhitiya Wicaksana

Seorang pemilik bisnis Keju Kesu ini dinobatkan oleh Grab sebagai local heroes. Hal tersebut didasari karena sang pemilik mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Uniknya, Adhitiya mengatakan, awal mulai bisnisnya hanya sekedar hobi lalu terus berkembang dan bermanfaat bagi orang lain.

BERITA REKOMENDASI

“Awal membuka bisnis Keju Kesu ini karena hobi suka bereksperimen makanan. Bersyukur Bersyukur banget bisnis berkembang dan sekarang sudah punya banyak gerai dan bisa merekrut lebih banyak karyawan untuk membantu bisnis. Jumlah karyawan saat ini naik sebanyak 30%, dibanding tahun lalu,” katanya.

Anita Tanotho

Pemilik usaha kuliner Zeribowl mengatakan dalam mengembangkan bisnisnya sangat terbantu oleh teknologi. Sang pemilik mengatakan kepada Grab, bahwa bisnisnya mengalami peningkatan hingga 40% setelah memanfaatkan teknologi GrabFood.

“Teknologi membantu saya untuk bisa mengembangkan bisnis dan membuka kesempatan bagi lebih banyak orang. Dalam 2 tahun, saya kini memiliki 8 gerai di Medan dan 1 di Batam. Fokus saya sekarang adalah untuk merekrut lebih banyak warga lokal dan mengajari mereka tentang service excellence,” ungkapnya.

Hengki Irwan Gultom


Senada dengan Anita, pemiliki 14 gerai Ayam Penyet Jakarta di Medan ini mengaku teknologi juga membawa dampak besar kepada kehidupannya.

“Awalnya saya tidak terlalu paham tentang teknologi. Sampai akhirnya saya sadar bahwa teknologi sangat diperlukan untuk bisa mengembangkan bisnis saya. Saat ini saya mengajarkan skill teknologi dasar bagi puluhan karyawan saya. Misalnya cara memakai komputer, termasuk cara mengakses aplikasi GrabFood,” ujarnya.

 Hengki yang juga selalu mengambil pasokan ayam dari distributor lokal juga merasakan pertumbuhan penjualan sebesar 50% yang kini didominasi lewat layanan pesan-antar GrabFood dan hal ini juga berimbas pada kenaikan pesanan ayam.

Renova Lie Janny

Berawal dari hobi memasak, wanita ini sukses menekuni usaha ketering rice bowl JJ Salmon yang mayoritas konsumennya adalah pekerja kantoran.

Untuk mengembangkan bisnis yang digeluti olehnya, Renova memanfaatkan GrabExpress agar mampu menjangkau lebih banyak pelanggan di banyak lokasi dan memajukan usaha keteringnya.

“Senang bisa jadi salah satu solusi makan siang buat pekerja yang serba sibuk di kota Medan. Tiap hari ada puluhan karyawan yang saya layani kebutuhan makan siangnya dengan rice bowl saya. Dengan pengantaran yang terpercaya, saya bisa menjaga kepercayaan mereka, dan sekarang sudah bisa mempekerjakan 1 karyawan untuk membantu operasional katering saya,” jelasnya.

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. Tribunnews/Dea Duta Aulia.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. Tribunnews/Dea Duta Aulia. (Tribunnews/Dea Duta Aulia)

Melihat banyaknya manfaat yang diberikan oleh teknologi Grab, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan pihaknya senang dapat menjadi bagian dari perjalanan jutaan mitra pengemudi, mitra merchant, dan mitra kios, terutama di Sumatera Utara.

“Terlebih, kami bangga bisa melihat kemajuan mereka juga memberi dampak baik bagi pertumbuhan sosial dan ekonomi di sekitar mereka,” kata Neneng.

Neneng menambahkan, jika dilihat pada 2018, Grab telah berkontribusi sebesar Rp 2,66 triliun pada perekonomian kota Medan melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan mitra.

“Ini membuat komitmen kami lebih kukuh untuk memberikan teknologi yang menyentuh jutaan kehidupan untuk menciptakan lebih banyak jutaan kemajuan, karena semua bisa maju,” tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas