Permintaan Pebisnis Restoran Terhadap Perangkat Pemindai Barcode Melonjak Tajam
Produk ini dihadirkan dilandasi oleh tren terus bertumbuhnya restoran baru di berbagai kota di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pemasok produk teknologi informasi PT Harrisma Informatika Jaya memperkenalkan produk point of sale (POS) terbaru bernama Janz untuk beragam sektor industri di Indonesia.
Peranti POS terbaru dari Harrisma ini mendapat dukungan teknologi dari Zebra, brand market leader di pasar Automatic Identification and Data Capture (AIDC) dunia.
Founder Janz yang juga Presiden Direktur PT Harrisma Informatika Jaya, Yansen Setiawan mengatakan, produk ini dihadirkan dilandasi oleh tren terus bertumbuhnya restoran baru di berbagai kota di Indonesia.
"Mereka membutuhkan peralatan EDC. Produk kami bisa diperluas ke produk security karena Harrisma tidak hanya fokus di IT, tapi juga di inovasi produk," ujarnya, baru-baru ini di Jakarta.
Dia mengatakan, sebagai brand lokal, Janz sudah hadir di Indonesia selama 3 tahun terakhir.
Baca: Pakar Virus Eijkman: Kemampuan Deteksi Virus Corona di Indonesia Tidak Merata
"Selama itu pula kita melakukan pengembangan produk demi bisa bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri seperti Jepang dan Korea, lalu kami siapkan juga core team untuk jalankan bisnis ini," ujarnya.
Baca: BNPB Minta Warga Waspadai Berita Hoaks Seputar Virus Corona
Dia menjelaskan, selama ini produk POS Janzkami banyak digunakan oleh sektor swasta dan BUMN serta pemerintahan. Pemakai terbesarnya antara lain PT KAI, Grup Kawan Lama, Body Shop, Ramayana dan lain-lain.
"Kita juga mengembangkan after sales service. Peluang produk ini di Indonesia sangat bagus. Kita bangga bisa bekerja sama denga Zebra, global market leader di bisnis AIDC," lanjut Yansen.
Baca: Pinjaman Online Lagi Disorot, Begini Metode Penagihan yang Benar Menurut Cashwagon
Kontributor penjualan terbesar selama ini dari food and beverages, logistik, manufaktur, ritel dan segmen government.
Pasar terbesar masih berasal dari Jakarta mencapai 60 persen. "Ada penurunan permintaan di sektor ritel karena hadirnya on-line shop, tapi permintaan dari restoran sangat tinggi permintaan. Juga dari sektor logistik," kata dia.
General Manager Sales Janz Irwan Tan mengklaim, untuk saat ini belum ada brand lokal yang bisa menyasaingi brand internasional di produk ini. "Awalnya kesulitan untuk meyakinkan konsumen saat awal memasarkan Janz," kata dia.
Product Research and development Manager Janz, Reza Firdaus menambahkan, sebagai brand lokal pihaknya lebih memahami kebutuhan customer di Indonesia, "Karena kami bisa kustomisasi produk," ujarnya.
Untuk produk ini pihaknya melayani solusi mulai dari segmen entry level sampai high end. "Kita punya produk kompak all in one, cocok untuk penyelenggaraan event. Untuk retail, kita siapkan perangkat scanner barcode yang kita sandingkan dengan POS," bebernya.