Softbank Group Merugi 12,7 Miliar Dolar AS, karena Dugaan Salah Investasi
Selain dampak pandemi, bisnis virtual office seperti dijalankan WeWork diprediksi akan lenyap tahun 2020.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Andy Dwijayanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SoftBank Group Corp melaporkan kerugian sebesar US$ 12,7 miliar atau Rp 187,96 triliun dengan Kurs Rp 14.800 pada Senin (18/5) kemarin.
Bloomberg mengabarkan, pemicu utama memburuknya kinerja SoftBank disebabkan akibat besarnya kerugian investasi SoftBank Vision Fund sebesar US$ 100 miliar kepada startup satelit internet, OneWeb dan provider co-working WeWork.
Pengamat Digital Bari Arijono yang juga merupakan Ketua Asosiasi Digital Entrepreuner Indonesia (ADEI) menjelaskan sebelum ada kasus corona, SoftBank sudah rugi secara operasional dan funding investment-nya.
“Bisa dibilang SoftBank sudah merugi sejak dua tahun lalu,“ ujarnya di Jakarta, Selasa (19/5/2020)
Ia menyebut Softbank sudah mengalami kerugian sejak dua tahun lalu. Sedangkan, untuk mengembalikan kinerja ke level positif, menurutnya akan sulit pada saat ini.
Baca: Lima Perusahaan Minyak Diduga Terlibat Kartel Harga BBM, KPPU Mengaku Kantongi Satu Alat Bukti
Selain dampak pandemi, bisnis virtual office seperti dijalankan WeWork diprediksi akan lenyap tahun 2020.
Bari menilai kegagalan investasi terutama di Uber dan WeWork memperlihatkan bahwa perusahaan sekaliber SoftBank pun masih menemui kegagalan yang signifikan.
Baca: Doni Monardo Tanggapi Maraknya Tagar #IndonesiaTerserah di Medsos, Begini Pesannya ke Tenaga Medis
”Ternyata ada beberapa investasi dari SoftBank yang juga gagal,” lanjutnya.
Sudah tertekan, perusahaan investasi memiliki saham mayoritas Grab itu juga dituntut oleh salah satu perusahaan tujuan investasinya, WeWork.
Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu
WeWork menggugat SoftBank karena SoftBank telah membatalkan penawaran tender senilai US$ 3 miliar kepada WeWork.