Setelah India, Pemerintah AS Juga Pertimbangkan Larangan TikTok di Negaranya
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menyatakan, negaranya saat ini sedang pertimbangkan larangan aplikasi TikTok.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) saat ini sedang mempertimbangkan larangan aplikasi video asal China, TikTok.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pada Senin (6/7/2020) bahwa aplikasi TikTok menjadi permasalahan serius.
Dikutip dari CNBC, selain aplikasi TikTok, AS juga akan melarang ponsel Huawei beredar di Negeri Paman Sam tersebut.
"Kami menganggap ini sangat serius. Kami tentu melihatnya," ujar Pompeo saat diwawancarai Fox News.
Baca: Unggah Video TikTok, Kaesang Pangarep Jadi Bulan-bulanan Netizen: Pak Jokowi Gak Mau Reshuffle Anak?
Baca: China Terbitkan UU Keamanan Nasional Baru, TikTok Pilih Hengkang dari Hong Kong: Hanya Pasar Kecil
"Kami telah menangani masalah ini sejak lama," katanya.
"Baik itu masalah memiliki teknologi Huawei di infrastruktur Anda, kami telah menjelajahi seluruh dunia dan kami membuat kemajuan nyata dalam menyelesaikannya. Kami menyatakan ZTE berbahaya bagi keamanan nasional Amerika," imbuh Pompeo.
Selama beberapa tahun terakhir, anggota parlemen AS semakin khawatir tentang penanganan data pengguna TikTok.
Anggota parlemen AS mengkhawatirkan hubungan antara TikTok dengan perusahaan induknya - ByteDance yang berbasis di Beijing - dan pemerintah Cina.
Baca: TikTok Kemungkinan Akan Dilarang di Amerika Karena Alasan Keamanan
Baca: TikTok Tinggalkan Hong Kong setelah UU Keamanan China Diberlakukan
Mereka menuduh bahwa TikTok dapat ditekan untuk menyerahkan data atau intelijen lainnya kepada Partai Komunis Tiongkok.
Seorang juru bicara TikTok menanggapi pernyataan Pompeo pada hari Selasa dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari The Verge, pihak TikTok menyatakan:
"TikTok dipimpin oleh CEO Amerika, dengan ratusan karyawan dan pemimpin kunci di seluruh keselamatan, keamanan, produk, dan kebijakan publik di AS.
Kami tidak memiliki prioritas lebih tinggi daripada mempromosikan pengalaman aplikasi yang aman dan aman untuk pengguna kami.
Kami tidak pernah memberikan data pengguna kepada pemerintah Tiongkok, kami juga tidak akan melakukannya jika diminta."
Baca: Viral Driver Ojol Usia 55 Tahun Buat Video TikTok, Berawal dari Kisah Coba Fitur Verifikasi Muka
Baca: Download MP3 Love Story-Taylor Swift yang Ngetren di TikTok: Romeo Save Me Somewhere We Can be Alone