Perusahaan Rintisan Pertanian MSMB Juarai Ajang Hermes Startup Award di Hannover Messe 2020
Selama ini sensor tanah dan cuaca MSMB mengandalkan sinyal GSM yang membuat cakupan sinyal di lokasi lahan menjadi terbatas.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – MSMB (Mitra Sejahtera Membangun Bangsa), salah satu startup di bawah naungan UMG Idealab besutan Kiwi Aliwarga mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara Hermes Startup Award di Hannover Messe 2020.
Seremoni penyerahan ghargaan diadakan secara daring pada 14 Juli 2020 dan dibuka oleh CEO Deutsche Messe AG Jochen Köckler, dilanjutkan dengan beragam seminar dan diskusi berkonsep webinar.
Di hari berikutnya, ajang ini turut dihadiri perwakilan dari Indonesia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Duta Besar RI untuk Jerman, Arief Havas Oegroseno melalui sebuah diskusi bertema “Indonesia: We Are Beyond Tourism”.
Perhelatan bergengsi Hannover Messe rutin diselenggarakan di Jerman sebagai pameran industri dan teknologi terbesar di dunia dan diikuti oleh ribuan peserta. Pameran ini rutin mengadakan kompetisi Hermes Award untuk peserta setiap tahunnya.
Baca: Christie Tjong : Besarkan Startup Hampir Mirip Seperti Menyuapi Balita, Harus Diawasi Tiap Menit
Sedangkan Hermes Startup Award 2020 merupakan perdana yang digelar oleh Hannover Messe, dengan menyasar startup berusia di bawah lima tahun yang memberikan solusi teknologi inovatif dengan memberikan manfaat kepada industri, lingkungan, dan masyarakat.
Baca: Pemerintah Targetkan Investasi Sektor Digital Hingga 400 Juta Dolar AS di Hannover Messe
“Saya senang bisa mengetahui MSMB, sebuah perusahaan yang menggunakan solusi AI untuk mengatasi beragam permasalahan, termasuk keamanan pangan hingga efisiensi penggunakan pupuk dan sumber daya lainnya,” ujar Dr. Reimund Neugebauer, Presiden dari Fraunhofer-Gesellschaft dan ketua juri Hermes Award.
Baca: Sektor Manufaktur Indonesia Siap Unjuk Gigi di Hannover Messe 2020
Sejauh ini MSMB telah bekerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, pihak swasta, bank, dan asuransi dalam proyek ekosistem Smart Farming 4.0 berbasis IoT (Internet of Thing).
Tujuannya, agar bisa membantu permasalahan petani dari hulu hingga hilir, di antaranya adalah petani-petani mitra di Sukabumi. MSMB mulai akan menjajaki penjualan hasil panen hortikultura ke DKI Jakarta dengan potensi jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa.
Hasil panen ini berasal dari sekitar 200 petani mitra MSMB di Sukabumi.
“Menggunakan aplikasi MSMB RiTx Bertani, petani juga bisa melakukan pencatatan kegiatan bertani sehingga aktivitas kegiatannya dapat tercatat dengan baik dalam bentuk Good Agricultural Practices (GAP). GAP ini nantinya menjadi basis dalam fitur traceability yang saat ini sedang kami kembangkan,” ujar Bayu Dwi Apri Nugroho, Co-founder sekaligus Presiden Direktur MSMB kepada Tribunnews, Jumat, 24 Juli 2020.
Dalam beberapa bulan ke depan, MSMB juga fokus mengembangkan sensor LoRa (Long Range) dengan keunggulan transmisi data dan cakupan sensor yang luas.
Selama ini sensor tanah dan cuaca MSMB mengandalkan sinyal GSM yang membuat cakupan sinyal di lokasi lahan menjadi terbatas.
Dengan LoRa, informasi yang didapat petani akan lebih akurat. Data terkait tanah bisa lebih presisi karena sensor tanah yang dapat dipasang lebih banyak. Hal ini menjadi solusi karena kondisi tanah yang berbeda-beda meski hanya dipisahkan bedeng saja.
“MSMB mengembangkan teknologi LoRa untuk menjangkau lahan yang lebih luas. Cukup dengan memasang satu tiang untuk sensor cuaca yang dipasang LoRa, sementara sensor tanahnya bisa kita pasang lebih banyak. Untuk 1.000 ha bisa 20 sensor tanah. " ujar founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga.
"Angka ini tentu masih belum bisa dipastikan karena kita sedang akan melakukan pengujian,” paparnya.
Kiwi menambahkan, keberhasilan MSMB di Hannover Messe turut mengantar MSMB tergabung dalam katalog e-smart IKM (Industri Kecil Menengah) yang digadang Kemenperin. Kemenperin menargetkan 6.000 IKM bisa terjangkau program tersebut di tahun ini.