Pengamat Respons Pernyataan Sri Mulyani Soal 12 Ribu Desa Belum Terjamah Internet
Doni Ismanto Darwin menanggapi pernyataan Menteri Keuangan terkait 12.000 desa yang belum terjamah koneksi internet di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Telekomunikasi Doni Ismanto Darwin menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait 12.000 desa yang belum terjamah koneksi internet di masa pandemi Covid-19.
"Kenyataannya memang begitu, dan umumnya desa-desa yang berada di wilayah 3T (completely blank spot). Data dari BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, red) menyebutkan selama dua tahun ke depan akan membangun sekitar 7.900-an BTS di daerah 3T artinya desa-desa yang tak tersentuh itu berada di 3T," kata Doni saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (12/10/2020).
Baca juga: 12 Ribu Desa Belum Ada Akses Internet Selama Pandemi, Sri Mulyani: Ini PR
Menurut Doni Ismanto, kendala yang dihadapi adalah kondisi geografis di mana bukan hal mudah membangun jaringan infrastruktur.
"Misalnya backbone Palapa Ring, tetapi untuk menarik kabel dari NOC (pusat pemantauan jaringan atau network operation center, red) ke titik akhir pelanggan kan tak mudah. Mau diatasi dengan selular, tetap harus bangun transmisi dan BTS. Itu bukan pekerjaan mudah, apalagi di kawasan Timur Indonesia," paparnya.
Baca juga: Sekolah Online, Kebutuhan Kuota Internet Meningkat Karena Aplikasi Video Call
Founder IndoTelko Forum itu menyampaikan solusinya adalah menggunakan backbone satelit, tetapi nanti harga agak mahal di pelanggan.
"Biasanya di sini BAKTI masuk dengan skema BTS Sinyal yang akan dimulai proyeknya tahun ini," tutur Doni.
Lebih jauh dia menuturkan kondisi jaringan internet sulit nyatanya bukan hanya di desa saja, di kota besar saja kualitas layanan kembang kempis.
Menurutnya, ini harus dipikirkan pemerintah bagi operator soal insentif membangun jaringan, misal dengan keringanan regulatory charges dan pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan kebutuhan untuk membangun infrastruktur Information and Communications Technology (ICT) menjadi penting karena saat ini banyak orang bekerja atau belajar dari rumah.
"Itu hanya bisa terjadi kalau ada infrastrukturnya. Kalau tidak ada ya tidak mungkin melakukan, sehingga kita kejar infrastruktur ICT itu, masih ada 12.000 lebih desa belum terkoneksi internet," ujarnya saat webinar, Senin (12/10/2020).
Infrastruktur teknologi informasi ini berbanding terbalik dengan rasio elektrifikasi yang sudah mendekati 100 persen.
"Namun, konektivitas dari sisi internet belum 100 persen. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita," imbuh Sri Mulyani.