Menristek dan GIPA Ajak Anak Bangsa Berkarir di Artificial Intelligence (AI) untuk Majukan Indonesia
Menristek berharap kontribusi komunitas profesional mancanegara dalam 5 bidang prioritias. Antara lain kesehatan, reformasi birokrasi dan pendidikan.
Editor: Choirul Arifin
Mona yang mendapat gelar pascasarjananya dari New York University bercerita bahwa dalam mencari kerja, kegigihan sangat penting karena dia pun dulunya mengirim lamaran ke ratusan pekerjaan.
Dalam proses interview, kesulitan utamanya bukanlah di kemampuan teknis, namun rasa percaya diri.
Mona kemudian memutuskan bekerja selama 3 tahun di perusahaan yang lebih kecil di mana dia mengasah soft-skills dan tingkat percaya dirinya dengan berinteraksi langsung dengan berbagai klien, sebelum kemudian berpindah ke Microsoft.
"Mencari pekerjaan itu tentu tidak mudah, namun disinilah pentingnya kita bersikap ulet dan terus mempersiapkan diri sebaik mungkin, tanpa melupakan resume maupun proses interview yang ada," sebutnya.
Diskusi ini dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kartina Saifuddin (Wina), Senior Vice President di Citi, New York. Wina memberikan kilas balik kepada pengalamannya bekerja dan berkembang secara profesional.
“Satu hal yang terus konsisten selama saya bekerja adalah pentingnya pikiran yang terbuka dan kemauan belajar,” tukas Wina.
Wina kini memimpin tim manajemen data di salah satu bank terbesar di Amerika Serikat tersebut.
Dia menceritakan perkembangan karirnya, dimulai dari mendapat gelar matematika dan ekonomi, bekerja di manajemen resiko, hingga sekarang hanya bisa terjadi karena dia memiliki rasa ingin tahu yang kuat.
"Saya ingin tantangan yang baru dan keterampilan yang akan masih relevan 20 tahun kedepan nanti," ungkapnya.
Selain itu, Wina juga membuat hubungan dan mencari mentor yang baik sedini mungkin juga penting untuk mendapat masukan dari orang-orang yang telah sebelumnya melewati proses yang ingin dilalui.
Narasumber lainnya adalah Cipta Herwana (Cipta) yang menceritakan asal muasal passion-nya di bidang komputer.
Pemuda yang kini berkarir sebagai Machine Learning Engineer di Google Pay ini semakin melihat potensi dari implementasi teknologi di berbagai sektor.
“Kalau kita lihat sekarang AI/ML ini sudah mentransformasi berbagai hal: mulai metode penanganan COVID yang diberlakukan di Singapura hingga pengembangan mobil tanpa pengemudi, aku tidak sabar hingga AI/ML bisa membantu manusia dalam mengerjakan hal-hal yang bersifat repetitif,” ujar Cipta.
Forum ini ditutup statement oleh Muhammad Lutfi, Dubes LBBP Indonesia untuk AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.