Kemenkominfo: 12.548 Desa di Indonesia Masih Belum Bisa Menikmati Jaringan 4G
Kemenkominfo menyebutkan, saat ini masih ada 12.548 desa atau kelurahan yang belum 100 persen terjangkau jaringan 4G.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan, saat ini masih ada 12.548 desa atau kelurahan yang belum 100 persen terjangkau jaringan 4G.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kemenkominfo Ahmad Ramli menyebutkan, dari total 83.218 desa atau kelurahan 20.341 desa masuk ke dalam kategori 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Baca juga: BTS 4G untuk Indonesia Merdeka Internet Ditargetkan Rampung Akhir 2022
Baca juga: 12.548 Desa di Indonesia Belum Bisa Nikmati Jaringan 4G
"Kemudian 12.548 desa yang belum terjangkau oleh jaringan 4G terdiri dari 9.113 desa kategori 3T dan 3.435 desa yang tidak termasuk wilayah 3T," kata Ahmad dalam konferensi pers virtual, Senin (11/9/2020).
Sementara itu menurut Ahmad, untuk desa atau kelurahan yang telah terjangkau oleh jaringan 4G di Indonesia mencapai 70.670 desa.
Baca juga: Upaya Menyediakan Jaringan 4G di Seluruh Desa Hingga 2022
"Saat ini perluasan jaringan 4G menjadi pekerjaan besar bagi Kemenkominfo, karena tidak mudah untuk membangun jaringan di wilayah 3T," ucap Ahmad.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan, untuk pembangunan jaringan 4G di desa yang masuk kategori 3T ini akan dilaksanakan oleh operator seluler.
"Kemudian untuk perluasan jaringan di wilayah yang tidak masuk kategori 3T akan dilaksanakan oleh Bakti Kemenkominfo," ujar Ahmad.
Menurut Ahmad perluasan jaringan 4G ini sangatlah penting, karena semenjak adanya pandemi kebiasaan masyarakat saat ini mulai berubah menjadi digital.
"Contohnya seperti sekolah, bekerja, membeli bahan pangan hingga melakukan rapat pun secara digital," ujar Ahmad.
Penggunaan internet juga, lanjut Ahmad, mengalami peningkatan pastinya hal ini terlihat pada dua bulan setelah adanya pandemi Covid-19 adanya kenaikan transaksi sebesar 400 persen di online shop.
"Pergeseran masyarakat untuk memanfaatkan akses digital pun saat ini semakin sering, karena kebiasaan yang mulai berubah," kata Ahmad.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.