Upaya Waskita Karya Mengakselerasi Transformasi Digital di Industri Konstruksi Indonesia
Transformasi digital di sektor konstruksi akan menjadi mesin pertumbuhan yang kuat seiring laju pembangunan di Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkolaborasi dengan Autodesk, Waskita Karya membangun tulang punggung teknologi yang kuat untuk mengakselerasi penyelesaian beberapa proyek berskala besar dan memimpin digitalisasi di sektor konstruksi.
Transformasi digital di sektor konstruksi akan menjadi mesin pertumbuhan yang kuat seiring laju pembangunan di Indonesia melalui Master Plan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Waskita Karya, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara konstruksi terbesar di Indonesia, merupakan salah satu pemain kunci dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang sangat penting bagi kesuksesan Masterplan itu.
Teknologi Autodesk yang diadopsi Waskita Karya di antaranya, solusi Architecture, Engineering, and Construction (AEC), Industry Collection dan BIM 360.
Ketiganya merupakan bagian dari Autodesk Construction Cloud, untuk mengotomatiskan alur kerja untuk produktivitas yang lebih besar.
Waskita Karya juga sedang mendorong terciptanya sebuah ekosistem melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan, kementerian-kementerian di pemerintahan, dan institusi pendidikan, untuk menginspirasi pengimplementasian beberapa teknologi itu di sektor konstruksi di seluruh Indonesia.
Implementasi solusi Autodesk di Waskita Karya sendiri sudah dimulai pada tahun 2018.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Jasindo Siapkan Aplikasi Digital untuk Transaksi Asuransi
Solusi tersebut diterapkan saat Waskita Karya menghadapi tantangan kolaborasi dalam pengiriman dan pengumpulan data.
Dan dalam perjalanan transformasinya, Waskita Karya meningkatkan kemampuan digital dengan membekali tim internal dan pemangku kepentingan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan BIM dan solusi-solusi Autodesk.
Dengan demikian, mereka mengembangkan proses teknologi baru sekaligus mengembangkan potensi anggota tim yang terlibat dalam proyek tersebut. Misalnya, penerapan BIM — sebuah proses cerdas berbasis model 3D untuk merencanakan, merancang, membangun, dan mengelola proyek — telah menginspirasi anggota tim untuk melakukan pendekatan proyek melalui desain inovatif menggunakan fitur-fitur mutakhir seperti pemodelan realitas.
Hal ini memungkinkan mereka meraih nilai terbaik di setiap proyek dan ini sangat penting pada proyek-proyek seperti jalan tol, jalan raya, dan bendungan, yang sangat vital bagi negara karena akan mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat.
“Saat ini kami sedang membangun Bendungan Temef, sebuah proyek besar dalam rencana pembangunan Indonesia yang akan memasok air bersih dan membantu pengendalian banjir di kawasan sekitar perbatasan dengan Timor Leste.
Dengan berbagai solusi Autodesk, seperti Civil 3D, Revit, dan Navisworks, kami bisa menghemat waktu untuk gambar dan rekayasa produksi hingga 50 persen, dan bisa memproduksi gambar mendetail untuk meminimalkan terjadinya pengerjaan ulang.
BIM 360 memungkinkan tim kami untuk berkoordinasi dan bertukar informasi secara efektif, yang sangat penting mengingat lokasi proyeknya di daerah terpencil,” jelas Kharis Alfi, BIM, Research & Innovation Manager, Waskita Karya.
Baca juga: Waskita Karya Segera Rampungkan Divestasi Ruas Tol Becakayu