Kanal TV Properti Pertama di Indonesia Resmi Diluncurkan, Incar Kalangan Milenial
IWA TV dapat menjadi televisi digital properti yang juga berdampak pada industri lainnya yang berkaitan erat dengan industri properti.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pola konsumen media di era digital banyak mengalami pergeseran. Kehadiran media-media digital sudah mulai merebut animo publik untuk menjadikan layanan seperti Youtube, IGTV sebagai pilihan.
Tidak hanya kalangan milenial, publik umum pun memiliki kecenderungan ke arah ini. Data yang dirilis Google Indonesia pada September silam menyebutkan, 9 dari 10 orang pengguna internet di Indonesia mengakses Youtube.
Baca juga: Senjakala TV Analog: UU Cipta Kerja Wajibkan Siaran TV Digital Mulai 2022
Data itu bersumber dari ComScore VMX, yang menyebutkan per bulan ada sebanyak 93 juta masyarakat Indonesia yang berusia di atas 18 tahun, menonton Youtube selama setahun terakhir.
Tren ini akan terus berkelanjutan seiring dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh layanan-layanan digital itu. Plus, produksi konten-konten yang menarik dari masyarakat pengguna internet pun terus membanjiri laman-laman media digital.
Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim menyampaikan, kini ada 600 channel di Indonesia yang berhasil memperoleh lebih dari 1 juta subscriber.
Berangkat dari fakta ini, sejumlah profesional dan ekspert bidang properti dan komunikasi yang bergabung di bawah bendera IWA, Rabu (11/11/2020) tepat pukul 11.11 WIB, meluncurkan IWA TV.
Mereka antara lain dua nama dari sektor properti yakni Indra Widjaja Antono dan Ho Mely Surjani dan tiga nama dengan latar belakang komunikasi yakni Dedy Miing Gumelar, Aris Boediharjo dan Fary Farghob.
Para profesional dan ekspert ini mengusung IWA TV The Pilot Simply Inspiring sebagai tagline. Tagline ini mengandung makna bahwa kanal televisi ini akan menjadi media yang kredibel, independen sehingga layak menjadi referensi dan inspirasi bagi publik.
Kanal ini akan menjadi one stop destination for property related content.
CEO IWA TV Ho Mely Surjani, mengatakan IWA TV dapat menjadi televisi digital properti yang juga berdampak pada industri lainnya yang berkaitan erat dengan industri properti.
"Ada 138 industri turunan dari properti. Kita akan menghadirkan konten-konten yang tidak sekadar menjadi tontonan biasa, melainkan tontonan yang memiliki value lebih untuk publik. We can see what others can’t see because IWA TV is the pilot,” ungkapnya.
Sementara itu Co-Founder IWA TV Indra Widjaja Antono mengatakan, IWA TV sebagaimana taglinenya, akan menjadi pilot untuk mengantarkan pemirsa yang adalah konsumen properti pada pilihan-pilihan terbaik.
Apalagi, IWA TV adalah media yang independen, tidak terafiliasi dengan pelaku bisnis properti sehingga konten-konten yang dihadirkan akan terjaga objektivitasnya. Objektivitas yang akan sangat tepat untuk memberikan perspektif dan bekal yang baik bagi milenial yang diperkirakan akan menjadi kelompok usia terbanyak pengakses media digital.
“Kita melihat TV digital ini menjadi media yang paling tepat untuk menghadirkan informasi dengan value yang tinggi bagi masyarakat. Apalagi di dalamnya nanti akan dieksplore semua industri yang terkait dengan industri properti. Jadi kita bisa bicara properti dengan musik, properti dengan sport, dengan otomotif, fesyen dan semua hal yang masih berkaitan dengan properti. Jadi masih banyak sektor terkait properti yang akan sangat menarik untuk diulas di dalam IWA TV ini,” ungkap pria yang akrab disapa Iwa ini.
ID atau logo IWA TV diperkenalkan ke publik pada 10 Oktober 2020, tepat pukul 10.00.
Kehadiran IWA TV di saat semua industri sedang mengalami kesulitan akibat Covid-19 menurut Indra adalah sebuah peluang.
“Tagline kita The Pilot Simply Inspiring. Pilot itu saat ini seperti sedang berada di dalam kokpit dan di luarnya kabut tebal dan awan gelap. Nah di ujung dari kabut gelap itu pasti ada angkasa yang cerah dan disana kita akan memasuki kondisi yang lebih baik dan pada saat itu kita sudah lebih siap,” katanya