Belajar Sains Makin Menyenangkan dengan Metode Pembelajaran Digital Interaktif
Siswa diyakini akan menyerap materi pelajaran lebih baik jika materi ajar yang dipelajari selama PJJ ini disajikan secara digital juga.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi pandemi Covid-19 yang belum kunjung usia membuat siswa harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online dengan sebagian materi pelajaran yang disampaikan secara virtual.
Kondisi demikian memang memaksa siswa beradaptasi dengan metode belajar baru yang serba digital. Manfaat positifnya, adopsi digital di kalangan siswa bisa berlangsung lebih cepat.
Siswa diyakini akan menyerap materi pelajaran lebih cepat dan lebih baik jika materi ajar yang dipelajari selama PJJ ini disajikan secara digital juga.
Untuk menjalankan pembelajaran secara digital, software pendidikan menjadi sangat dibutuhkan.
Hary Candra, Co-Founder PesonaEdu, perusahaan digital publisher untuk anak-anak sekolah mengatakan, pada dasarnya anak-anak lebih menyenangi belajar dengan materi ajar yang disajukan dalam format gambar daripada teks.
Baca juga: Akses Internet Gratis Prioritaskan Pelajar yang Terkendala PJJ di Kota Tangerang
Anak-anak juga akan lebih bergairah belajar dengan dukungan materi ajar yang disajikan dalam format video.
"Kita sudah jadi digital developer selama 34 tahun ini dan memasok materi pelajaran untuk anak-anak di sekolah dasar (SD) sampai SMA. Kenapa digital kita pilih? Karena pada dasarnya semua orang lebih suka gambar dan video daripada teks," ujarnya dalam perbincangan via aplikasi Zoom dengan Tribunnews, Selasa (8/12/2020).
Baca juga: XL Axiata Ajak Donasi Smartphone untuk Pelajar Kurang Mampu Agar Bisa mengikuti PJJ
Hary Candra menjelaskan, di metode pembelajaran digital yang disiapkan perusahaannya, siswa belajar dengan model pembelajaran interaktif.
"Jika materi belajarnya menggunakan media televisi atau video, itu sifatnya hanya one way. Kita tawarkan format pembelajara interaktif. Anak anak tertarik dengan model interaktif sehingga anak anak bisa menampilkan potensi dirinya," jelas Hary Candra.
Hary menjelaskan, modul pembelajaran interaktif dengan materi digital memudahkan anak-anak sekolah belajar logika.
PesonaEdu menyiapkan semua materi pembelajaran interaktif pada 4 mata pelajaran.
Antara lain, matematika, sains, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Masing-masing untuk siswa SD, SMP, hingga SMA.
Empat mata pelajaran tersebut dipilih lantaran menjadi elemen kompetensi dasar dalam penilaian standar internasional Programme for International Student Assessment (PISA).
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2001, Hary mengaku telah memasarkan teknologi pembelajaran digital ini ke 15.000 sekolah. Tidak hanya di Indonesia, dia juga memasarkannya ke sekitar 2.000 sekolah di luar negeri.