Perusahaan Fintech Indonesia Ekspansi ke Filipina
Hadirnya fintech di Filipina ini diharapkan mampu mendorong peningkatan transaksi digital bisnis di Filipina lewat pembangunan infrastruktur digital.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Dengan beroperasi dalam skala besar, seperti yang telah dilakukan dengan sangat baik di Indonesia dan pasar Asia Tenggara lainnya, Xendit mampu memberikan harga paling kompetitif dan solusi inovatif untuk basis pelanggannya.
Berusia 5 tahun sejak beroperasi di Jakarta, Xendit telah diakui sebagai nama terdepan untuk pembayaran digital di seluruh bisnis dan pelanggan di Indonesia.
Xendit tidak hanya melayani usaha kecil dan menengah (UKM) lokal, tetapi juga beberapa perusahaan rintisan teknologi terbesar di Indonesia dan bisnis terbesar di dunia.
Jonathan Bates, Kepala GrabPay Filipina menyebut, dompet GrabPay menggunakan Direct Debit Xendit, di mana pelanggan dapat menautkan rekening bank mereka hanya sekali untuk mengisi saldo GrabPay mereka dengan lancar.
Menurutnya, portofolio produk Xendit memungkinkan bisnis dengan cepat menerima metode pembayaran utama dengan waktu aktivasi yang cepat.
“Ada tren yang berkembang menuju pembayaran digital dan mereka yang telah menerimanya mengatakan bahwa mereka menikmati kenyamanan, waktu transaksi yang cepat, dan biaya pemrosesan yang rendah," katanya.
Carlo Almendral, CEO TARA!, aplikasi pelacakan kontak yang baru diluncurkan yang memanfaatkan Xenpayments untuk mengaktifkan akreditasi Departemen Pariwisata (DoT) pedagang menerima pembayaran tanpa kontak melalui debit langsung, kartu kredit, dompet elektronik, dan gerai ritel.
“Masa-masa yang tidak pasti ini telah mendorong bisnis di semua sektor untuk mempertimbangkan adopsi solusi pembayaran digital seperti transaksi nirsentuh.
Banyak yang menyadari bahwa pembayaran tanpa uang tunai tidak hanya lebih aman dari segi kesehatan, tetapi lebih nyaman bagi pemilik bisnis dan pelanggan, terutama mereka yang tidak memiliki rekening bank," katanya.