Pandemi Membuktikan Perusahaan di Indonesia Butuh SDM Lokal Lebih Banyak
Ketika pandemi semua serba dibatasi maka supply chain akan berantakan prosesnya dan ini juga terjadi di dunia IT.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krisis yang terjadi saat ini, bukan hanya krisis kesehatan tapi juga krisis ekonomi.
Pemerintah telah berjuang untuk bisa melakukan treatment yang seimbang dengan tidak mengorbankan keduanya.
Pun dengan dunia usaha juga melakukan perjuangan yang sama walau dengan skala yang berbeda.
Dunia usaha harus terus menjalankan usahanya dengan segala manuver agar layanan untuk masyarakat banyak bisa tetap jalan dengan baik.
Kenyataan dan realita perusahaan besar, menengah dan kecil masih tergantung dengan resources luar.
Ketika pandemi semua serba dibatasi maka supply chain akan berantakan prosesnya dan ini juga terjadi di dunia IT.
"Ketika kita menggunakan dan tergantung dengan resources luar dimana kita tahu teknologi yang kita gunakan mayoritas dari luar negeri, apa yang terjadi ketika akses keluar masuk suatu negara dibatasi?
Apa yang terjadi Ketika kita bergantung pada keahlian sumber daya luar untuk mejalankan proses bisnis kita?
Resikonya adalah proses bisnis terganggu dan layanan yang dihasilkan menjadi kurang baik,” ujar kata Eva Noor, CEO Xynexis dalam keterangannya, Rabu (23/12/2020).
Xynexis merupakan perusahaan pionir IT Security di Indonesia dengan layanan antara lain Consulting, Cyber Strategy & Architecture, NOOSC (Security Operations), HAXTech (Digital Engagement), IGNITE (Cyber Analytics), Xpertis Now (Cyber Contracting).
Dikatakannya, Indonesia butuh banyak perusahaan lokal yang bisa bersaing dengan kualitas perusahaan luar.
Butuh banyak sumber daya manusia yang bisa mempunyai keahlian sebagus para ahli di luar negeri.
Eva mengatakan, selama 14 tahun menjalankan bisnis, usahanya lambat bergerak menuju persaingan dengan kualitas para ahli di luar sana.