Merger Gojek-Tokopedia Dinilai Lebih Bermanfaat Dibandingkan dengan Sesama Ride Hailing
Daniel meyakini dampak merger Gojek dengan Tokopedia sangat signifikan. Termasuk bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiatif merger Gojek dengan Tokopedia dinilai lebih positif dibandingkan rumor sebelumnya yang menyebut Gojek akan merger dengan sesama perusahaan ride hailing, Grab.
Alasannya, merger Gojek dan Tokopedia dinilai memberi dampak baik bagi pengembangan ekonomi Indonesia di era digital.
Ketua Umum Yayasan Next Indonesia Unicorn (NextICorn) Daniel Tumiwa mengatakan melihat keduanya saat ini, baik Gojek maupun Tokopedia, jika bergabung maka akan menghasilkan fundamental bisnis yang jauh lebih kuat.
”Terlepas dari urusan merah putih atau regional, tapi lebih melengkapi satu sama lain,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Daniel meyakini dampak merger Gojek dengan Tokopedia sangat signifikan. Termasuk bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia.
”Sangat (signifikan). Dan kalau bicara ekonomi digital Indonesia, langkah ini akan lebih mempercepat perkembangan ekonomi kita,” ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Segera Merger
Daniel menambahkan, jika inisiatif merger ini terealisasi, merger Gojek dengan Tokopedia juga menurutnya akan membuat kedua entitas bergerak sangat cepat.
Memiliki keleluasan menjalankan berbagai hal yang saat ini mungkin masih terbentur sejumlah kendala.
Baca juga: Ekonom: Jika Jadi Merger, Layanan Gojek-Tokopedia Jangan Eksklusif untuk Ekosistem
”Memperluas jangkauannya dengan penawaran yang lebih lengkap. Tidak terhambat dengan isu-isu ego, proses, prosedur, ataupun hal teknis lainnya. Fokus untuk bisa sesegara mungkin mengangkat ekonomi Indonesia dengan pemberdayaan yang sudah dibawa oleh insititusi masing masing selama ini,” Daniel menuturkan.
Hal tersebut juga yang membuat rencana merger Gojek dengan Tokopedia akan lebih berdampak positif jika dibandingkan rumor sebelumnya yang menyebut Gojek akan merger dengan Grab. Sebab Gojek dan Grab berada pada industri dan layanan sejenis.
”Secara ekonomi lebih penting bila Gojek dengan Tokopedia. Lebih bermanfaat. Layanan lebih lengkapnya. Satu-satunya di dunia yang cakupan layanannya akan seluas itu,” terangnya.
Selain itu, berkaitan dengan rencana Initial Public Offering (IPO) Tokopedia di dua negara juga menjadi poin positif tersendiri. Terutama jika proses itu dilakukan setelah terjadinya merger dengan Gojek.
”Untuk rencana ini, saya hanya bisa berkata semoga segera terwujud dan lancar jalannya. Bukan Tokopedia yang akan menang kalau ini terjadi, tapi tiap warga Indonesia yang menang,” tegas Daniel yang juga Managing Director PT Infrastructure Digital Edukasi (IDE) itu.(*)