Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Noka Coffee Punya Teknologi Blockchain, Bisa Lacak Perjalanan Biji Kopi dari Petani Sampai Barista

Panji menjelaskan, dengan blockchain, narasi pemberdayaan petani dan setiap individu yang terlibat di hulu tidak lagi sebatas slogan tapi traceable

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Noka Coffee Punya Teknologi Blockchain, Bisa Lacak Perjalanan Biji Kopi dari Petani Sampai Barista
dok. Noka Coffee
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, Noka Coffee bisa menginformasikan ke para penyuka kopi perjalanan biji kopi yang mereka nikmati sejak dari petani hingga sampai ke tangan barista. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terobosan unik dilakukan oleh sebuah perusahaan kopi Indonesia, Noka Coffee. Perusahaan ini menggandeng perusahaan blockchain asal Jepang, Emurgo, untuk memberikan kesempatan kepada para penyeruput kopinya mengetahui dan lebih mengapresiasi perjalanan kopi dari petani hingga sampai ke tangan barista.

Kopi berbasis blockchain ini diperkenalkan bersamaan dengan pembukaan kedai mereka yang kelima di Kota Sungai Penuh, Kerinci, Jambi, Rabu 27 Januari 2020.

Dalam media gathering yang digelar secara daring, Noka juga mengumumkan dimulainya kerja sama penggunaan teknologi blockchain untuk suplai biji kopi dengan perusahaan teknologi asal Jepang, Emurgo.

Sebagai brand yang mengedepankan tema The Infinite Story of Farmers, teknologi blockchain memungkinkan customer Noka Coffee untuk mengetahui perjalanan biji kopi yang mereka konsumsi from farm to cup: dari petani, kolektor, roaster, hingga diproses oleh barista di kedai.

Caranya pun mudah, customer hanya perlu memindai QR Code yang tertera di cup atau kemasan produk.

Baca juga: Barista di Bekasi Disebut-sebut Mirip Siwon, Kedainya Antre Pembeli

“Kata kuncinya adalah apresiasi. Jika kita puas dengan suatu produk kopi, biasanya kita hanya akan memuji sang barista. Padahal faktanya yang menentukan 60% rasa kopi adalah proses di ladang dan 30% proses roasting," ujar Panji Abdiandra, CEO Noka Coffee.

Baca juga: Pesan Minuman di Starbucks, Wanita Berhijab Ini Dapatkan Gelasnya Ditulis ISIS oleh Barista

Panji menjelaskan, dengan blockchain, narasi pemberdayaan petani dan setiap individu yang terlibat di hulu tidak lagi sebatas slogan tapi dapat turut diketahui customer. Semua proses transparan dan traceable.

Berita Rekomendasi

Salah satu produk andalan Noka adalah Mbak Erna Signature, yang dihasilkan dari biji kopi hasil budidaya salah seorang agripreneur terbaik Kerinci, Mbak Erna, di ketinggian 1,630 mdpl.

Ketinggian yang cukup, ditambah pengelolaan kopi secara organik memastikan kompleksitas rasa biji kopi Sigararutang dan Andung Sari milik Mbak Erna mendapat nilai 8.5 dari Association of Indonesian Coffee Exporters and Industries (AICE).

Selain customer experience yang lebih baik, di bagian hulu, teknologi blockchain juga mendorong petani lebih bertanggung jawab dalam menjaga kualitas biji kopi mereka.

Suryono Bagas Tani, founder Koperasi Petani Alam Korintji (ALKO), yang selama ini menjadi prosesor biji kopi Specialty Arabica Kerinci dari petani untuk Noka Coffee juga membenarkan hal tersebut.

“Dengan 600 lebih petani yang kami bina, jika ada buyer tidak puas dengan kualitas produk, sekarang kami dapat segera mencari akar masalah dan lakukan pembenahan baik dengan petani maupun roaster," tuturnya. 

Kopi berbasis blockchain2
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, Noka Coffee bisa menginformasikan ke para penyuka kopi perjalanan biji kopi yang mereka nikmati sejak dari petani hingga sampai ke tangan barista.

"Blockchain sangat membantu dalam menjaga meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas biji kopi,” ujar Suryono.

Di era teknologi seperti saat ini, terlebih pada saat pandemi dimana ruang gerak publik semakin terbatas, yakni transparansi supply chain produk pertanian menjadi sebuah keunggulan tersendiri.

Meski sudah banyak diadopsi di pasar kopi dunia, hal ini terbilang baru di Indonesia. CEO Emurgo, Shunsuke Murasaki berharap akan semakin banyak pemangku kepentingan agribisnis Indonesia mengaplikasikan teknologi ini untuk meningkatkan nilai jual dan daya saing di pasar global.

Pihaknya tertarik untuk melakukan pilot project dengan Noka Coffee karena mereka memiliki semangat untuk mengangkat cerita perjuangan petani kopi.

Meski untuk mengaplikasikan EMURGO Traceability Solution membutuhkan proses sosialisasi dan edukasi yang panjang khususnya bagi petani kecil yang minim akses teknologi, namun pihaknya percaya manfaatnya akan sustain dan menginspirasi banyak stakeholders.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas