Inilah Alasan Mengapa Microsoft Menyebut Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara
Studi oleh Microsoft ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesopanan digital dari pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang komputer di AS, Microsoft, melaporkan hasil studi tahunannya, "Civility, Safety, and Interactions Online 2020". Hasil ini dirilis bersamaan dengan temuan dari Digital Civility Index ( DCI) 2020.
Studi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesopanan digital dari pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya.
Mengutip Kompas.com (26/2/2021), studi ini dilakukan dengan metode survei yang melibatkan 16.000 responden di 32 wilayah.
Survei tersebut mencakup responden remaja sampai orang dewasa tentang interaksi online mereka dan pengalaman mereka menghadapi risiko online.
Pelaksanaan survei ini berlangsung sejak April hingga Mei 2020.
Disebutkan bahwa riset ini mencakup 9 wilayah Asia-Pasifik (APAC), yaitu Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Baca juga: Kehebatan Netizen Indonesia Bikin Egy Maulana Vikri Alami Hal Seperti Elkan Baggott
Terkait topik kesopanan digital, Regional Digital Safety Lead, Asia-Pasifik, Microsoft, Liz Thomas menyampaikan, kesopanan digital dinilai sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi online yang positif.
Baca juga: Viral Tingkat Kesopanan Warganet Indonesia Dinilai Paling Buruk Se-Asia Tenggara, Pengamat: Miris
Hal ini juga didukung situasi pandemi yang memungkinkan masyarakat lebih sering mengakses inetrnet.
"Melalui peringatan Safer Internet Day ini, kami diingatkan bahwa pemerintah, organisasi, dan individu memiliki peran dalam membantu menjadikan internet tempat yang lebih baik untuk bekerja dan bermain," ujar Thomas.
Negara paling tidak sopan se-Asia Tenggara
Dalam studi tersebut, DCI mematok skor untuk mengetahui kadar kesopanan warganet dari segi usia dan wilayahnya.
Semakin tinggi skor DCI, maka semakin buruk tingkat kesopananya.
Secara global, remaja berusia 13-16 tahun memiliki skor DCI sebanyak 63, sedangkan orang dewasa memiliki skor 72.
Berikut rincian skor untuk masing-masing negara di Asia Pasifik terkait kesopanan warganet: