VADS Tawarkan Solusi Atasi Masalah Keamanan Data dan Informasi Saat Work From Home
Isu utama buat mereka yang work from home di industri Business Process Outsourcing dan semua sektor industri adalah security dan productivity.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Problem yang dihadapi bagi para profesional yang menjalani bekerja dari rumah atau work from home dalam industri Business Process Outsourcing dan semua sektor industri adalah security dan productivity.
Tidak dipungkiri bahwa pandemi memberi pengalaman baru dalam berinovasi untuk tetap produktif dan tetap bisa bekerja dengan memberikan kemudahan atau mengubah dunia kerja dari yang offline menjadi online.
"WFH menjadi pilihan yang sangat efektif dari sisi kecepatan dan kemudahan untuk tetap bisa produktif dan efisien karena biaya untuk set-up atau menggunakan model WFH tidak begitu besar dibanding menggunakan working space,” kata Deddy Hermansyah, Chief Marketing Office PT VADS Indonesia di acara Client Gathering 2021, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: F5 Cloud Services Permudah Perusahaan Terapkan Multicloud
Deddy menjelaskan, tantangan yang harus diperhatikan dalam WFH terkait dengan security atau keamanan yaitu ada dua, yang pertama adalah masalah keamanan data dan informasi.
"Kami telah telah mengimplementasikan dan telah mendapatkan solusi terbaru di mana data tersebut tetap aman walaupun sedang WFH dengan menggunakan teknologi di antaranya adalah menggunakan IVA (Intelligence Video Analytics)," katanya.
Baca juga: Gelar Kelas Daring, ACCI Gandeng Telkomtelstra Edukasi Cloud Computing
Fitur teknologi ini mampu mengenal dan menangkap kegiatan seorang agen di rumah ketika dia ingin menangkap atau screenshot data rahasia maka otomatis aplikasi ini akan memblok atau membuat layar menjadi pudar.
Kemudian dalam koneksi atau konektivitas kita menggunakan secure IP VPN di mana konektivitas seolah berada di lingkungan kantor offline.
Lalu device yang diberikan oleh agen seperti PC atau notebook telah didesain oleh tim IT Security PT VADS Indonesia agar informasi yang krusial dapat diblokir terlebih dahulu.
Deddy mengatakan, pihaknya juga memiliki teknologi terbaru yang dinamakan Blockchain Secure Authentication (BSA) yang menggunakan teknologi blockchain untuk distributed security random check, passwordless, dan encrypted data sehingga user tidak perlu mengingat login password dengan menggunakan teknologi ini.
Di satu sisi, teknologi BSA ini pun memberikan efisiensi karena dapat menghilangkan biaya OTP SMS.
"Teknologi ini sangat baru dan menjadi tren di negara-negara maju seperti Korea, US, Jepang, dan Cina dan kami membawa teknologi ini ke Indonesia dan menawarkan free POC untuk perusahaan yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai BSA," katanya.
Deddy menambahkan, tantangan selanjutnya yang harus diperhatikan dalam WFH adalah masalah produktivitas.
Tidak seperti kondisi offline di mana kita dapat melihat kinerja tim secara real time dan live, dalam WFH terdapat tantangan karena kita tidak bisa melihat langsung tim bekerja dan memonitor hasil kerja mereka secara real time.
Fakta ini mendorong VADS Indonesia menghadirkan solusi yaitu dengan menggunakan Power BI yang memungkinkan melihat real time performance agent di rumah dan eskalasi cepat dilakukan dengan komunikasi via whatsapp dengan team leader, quality control, rtfm, operations manager sampai dengan head.
Dalam sistem ini terdapat geofencing feature untuk mendeteksi lokasi setiap agent dan pergerakan agent dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
"Sehingga team operations dan team leader dapat memonitor pergerakan agen secara real time dan tentunya ini akan meningkatkan produktivitas agen dengan fitur ini," kata
Semua layanan WFH tersebut akan lebih efisien lagi karena kami menawarkan layanan cloud base atau pay per use dengan menggunakan Cloud Alpha TM One, layanan cloud baru PT VADS Indonesia nekerja sama dengan induk perusahaan Telekom Malaysia yang dapat memberikan SLA 99.9% sehingga sangat reliable, efektif, dan efisien,” ungkap Deddy Hermansyah.
Client Gathering 2021 menghadirkan 5 pembicara, masing-masing Rudy Dalimunthe (Senior Vice President of Customer Excellence Tokopedia), Tine E. Effendi (Associate Vice President of Customer Satisfaction Management Bukalapak).
Kemudian Fuad Azis (Project Manager OYO Hotel Indonesia), Chin Sui Lee (Assistant General Manager Cloud Services TM ONE), dan Phillip Jay Sung (Blockchain Secure Authentication TM ONE).
Acara ini dihadiri 30 perusahaan lebih yang merupakan klien PT VADS Indonesia dari berbagai industri seperti perbankan, E- Commerce, telekomunikasi, pemerintahan, dan dari sektor lainnya.