Kominfo dan Kemendikbud Ajak Orangtua Ajari Anak Bijak Gunakan Media Sosial
Saat ini terdapat hampir 200 juta pengguna internet di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam perilaku, latar belakang, dan tempat tinggal.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informasi terus mengupayakan edukasi masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial sekaligus sebagai upaya mengakselerasi literasi digital.
Salah satunya melalui kegiatan seminar online yang diselenggarakan berama Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bertajuk “Menjadi Pengguna Media Sosial Yang Bijak, Kreatif & Inovatif”, Kamis (25/3/2021).
Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, B.Sc berpesan, salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital, di mana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya.
“Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, literasi digital merupakan kunci dan pondasi utama yang harus kita semua miliki. Pemerintah akan terus melakukan upaya meningkatkan literasi digital masyarakat lewat berbagai macam inisiatif kegiatan,” ujarnya.
Webinar ini menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Dr. Hurip Danu Ismadi (Widyaprada Ahli Utama, Kemendikbud), Henry Eko Hapsanto S.T., M.A.P (Fungsional PJB Ahli Muda, Kemendikbud), Enda Nasution (Koordinator Gerakan #BijakBersosmed), dan Zata Ligouw (Digital Content Creator).
Baca juga: Gara-gara Nggak Bisa Main Twitter dan Facebook Lagi, Donald Trump Bikin Aplikasi Medsos Sendiri
Dr. Hurip Danu Ismadi mengatakan, masyarakat diharapkan bijak, kreatif, dan inovatif dalam bermedia sosial.
Dia mengatakan, di abad disinformasi seperti sekarang, banyak terjadi dampak negatif dari informasi digital seperti berita bohong yang menyesatkan, ujaran kebencian, dan lain sebagainya.
Baca juga: Oppo Reno5 F Resmi Meluncur Seharga Rp 4,299 Juta, Tawarkan Kamera New Dynamic Bokeh yang Flawless
Karenanya, Hurip berpendapat bahwa ke depannya diperlukan identitas baru yang menguatkan karakter orang-orang kita.
"Yang kita butuhkan sekarang adalah tiga hal, pertama, tentu karakter yang harus dibangun secara kuat, yang kedua adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh anak-anak kita yang mencerminkan karakter bangsa kita, dan yang ketiga adalah pengembangan literasi agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Baca juga: Vivo X60 dengan Kamera dari Zeiss Resmi Diperkenalkan di Indonesia
Narasumber lainnya, Henry Eko Hapsanto menyatakan, saat ini kita sedang mengalami perubahan dari era pembelajaran satu arah menjadi dua arah.
“Kemendikbud mengantisipasi tidak hanya dari social media tapi juga secara umum. Kemendikbud telah mengembangkan atau merangkum yang biasa kita sebut dengan Profil Pelajar Pancasila,” ungkap Henry.
Ia menambahkan bahwa di Profil Pelajar Pancasila, terdapat beberapa panduan untuk pendidik dan orang tua yang berisi tentang bagaimana cara mengarahkan generasi muda saat ini.
Enda Nasution mengatakan, salah satu kunci untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial adalah dari segi pendidikan.
Menurut Enda, saat ini terdapat hampir 200 juta pengguna internet di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam perilaku, latar belakang, dan tempat tinggal.