Alcatel-Lucent Enterprise Dukung Masa Depan Digital Inklusif di Asia Pasifik Pasca Pandemi
Munculnya pandemi Covid-19 memaksa terjadinya transformasi digital di banyak sektor.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Alcatel-Lucent Enterprise baru saja menggelar Asia Pacific (APAC) Government Experience Day 2021, sebuah event virtual yang membahas peran transformasi digital dalam roadmap pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Rabu (14/4/2021).
Pierre Samson, Senior VP Alcatel-Lucent Enterprise, APAC mengatakan, pandemi telah mendorong percepatan transformasi digital di seluruh lapisan masyarakat di dunia.
Sejak tahun lalu, pemerintah dan pelaku bisnis melakukan berbagai inovasi agar tetap bertahan dan menjaga agar aktivitas masyarakat tetap berjalan.
"Tahun ini diperkirakan menjadi tahun kebangkitan di berbagai sektor
dan kami berharap PDB negara-negara di Asia Pasifik bisa naik sekitar 3-8 persen,” ujar Pierre Samson saat membuka webinar Government Experience Day 2021.
Fatima Elleouet, Head of Business Development Government, Alcatel-Lucent Enterprise, mengatakan, pandemi telah mendorong percepatan transformasi digital secara signifikan.
Baca juga: 1,5 juta Warga Jatim Ditargetkan Melek Digital Hingga Tahun 2024
Survei McKinsey menyatakan, produk atau layanan yang beralih ke digital bahkan mengalami percepatan antara 7 - 10 tahun.
Tren bekerja dari rumah (WFH) ikut membantu akselerasi transformasi digital, tidak hanya di Asia Pasifik tetapi di seluruh dunia.
Baca juga: Kominfo Ungkap Tiga Tingkatan Kecakapan Digital Hadapi Tantangan Masa Kini dan Akan Datang
Damien Delard, Souteast Asia, Hong Kong, Taiwan and Japan VP Sles Acatel-Lucent Enterprise mengatakan, untuk melanjutkan upaya digitalisasi, negara-negara di dunia memerlukan dukungan digital dan kepatuhan dari tingkat teratas hingga terbawah agar bisa terlibat dengan lebih baik dan fokus ke masa depan.
"Untuk membentuk fondasi masa depan digital diperlukan dukungan jangka panjang, kerjasama antar lembaga atau antar negara, dan saling berbagi pengetahuan,” ujar Damien Delard.
Baca juga: Hadapi Disrupsi Digital, RI Dukung Pembahasan Pola Kerja Baru Anggota G20
Terkait upaya ke depan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, mengatakan,
Pemerintah Indonesia bersiap membuat ekosistem digital nasional dengan fokus pada penguatan infrastruktur digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.
"Pemerintah juga mendukung terciptanya ekosistem digital inklusif. Era digital baru ini menciptakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas masyarakat Indonesia, dan menjadi landasan untuk bangkit dari dampak Covid-19,” ujarnya.
Johnny menekankan pentingnya pembangunan kapasitas SDM digital di Indonesia untuk mendukung transformasi digital.
“Kita memerlukan strategi yang komprehensif agar masyarakat memiliki kesadaran
akan manfaat dari transformasi digital,” kata dia.
Dirk Dumortier, Head of Business Development Smart City and Healthcare, ALE APAC mengatakan, masyarakat sudah mengetahui dan merasakan manfaat transformasi digital yang saat ini berlangsung dan hal itu akan berjalan lebih efektif.
“Selain memberikan akses, kita juga perlu menginformasikan mengenai manfaat dari transformasi digital. Layanan kesehatan bagi masyarakat terpencil, misalnya, kini bisa dilakukan melalui teleconference,” kata Dirk.
APAC Government Experience Day 2021 juga diisi dengan diskusi panel dari para pemimpin pemerintahan negara-negara di Asia Pasifik.
Para panelis yang hadir antara lain Dr. Zoran Bolevich, Chief Executive of New South Wales eHealth Australia; Abhishek Singh, CEO of National e-Governance Division (NeGD), India; Sau Sheong Chang, CEO of SP Digital Singapura; dan Dirk Dumortier, Head of Business Development Smart City and Healthcare, ALE APAC.
Salah satu poin penting yang diungkap para narasumber pada webinar Government Experience Day 2021 adalah pentingnya kerjasama regional agar transformasi digital bisa dilakukan secara maksimal.