Aplikasi Riset Pasar Populix Raih Pendanaan Pre-Series A Senilai 1,2 Juta Dolar AS
Platform market research Populix meraih kucuran pendanaan pre-series A senilai US $1,2 juta atau setara Rp17,2 miliar.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform market research Populix meraih kucuran pendanaan pre-series A senilai US $1,2 juta atau setara Rp17,2 miliar.
Pendanaan yang dipimpin Intudo Ventures dengan menggandeng Quest Ventures dan beberapa investor baru itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis Populix yang kian hari kian membesar.
Pendanaan tersebut akan meng-cover seluruh keperluan riset, meluncurkan produk baru, memperluas akselerasi pasar dan marketing, serta merekrut SDM berkualitas.
Sebagai platform berbasis digital, Populix telah mendaftarkan 52 klien baru dari 10 negara. Sementara dari sisi pendapatan, hingga kuartal pertama tahun ini Populix mengalami pertumbuhan lima kali lipat.
Kesuksean Populix berkat kecapakannya dalam memanfaatkan teknologi. Hal ini sangat selaras dengan kebutuhan Millennial maupun Gen Z yang notabene tidak bisa lepas dari kemajauan teknologi.
Baca juga: Ramadan Ini Aplikasi Helo Ajak Bersilaturahim Lewat Konten Kreatif, Ini Empat Contoh Idenya
Alhasil, riset menjadi mudah. Bahkan sudah tidak perlu lagi pakai survey offline yang tentunya menyulitkan dalam mengorganisir data.
“Cukup dengan gunakan aplikasi, bisa langsung launch studi ke responden dan mendapatkan hasil sesuai dengan kebutuhan,” kata Jonathan Benhi, CTO Populix dalam keterangan resminya, belum lama ini.
Baca juga: Cara Download TikTok Lite, Aplikasi yang Diklaim Bisa Hasilkan Uang
Platform riset dan survey yang dididirkan pada tahun 2018 itu merupakan mobile based consumer platform yang memberikan data riset luas dan juga koleksi data melalui aplikasi dengan metode kuantitatif dan kualitatif.
Salah satu keunggulan teknologi yang dimiliki Populix adalah kemampuan dalam pengumpulan data. Populix dapat mengenali data sekunder responden dari semua e-commerce besar di Indonesia dengan tingkat akurasi pengenalan karakter optik (OCR) 93%.
“Teknologi yang kami kembangkan termasuk mengkalkulasi pergerakan pasar dan faktor-faktor yang mendorong perubahannya. Selain itu, sistem klasifikasi data Populix dapat mengenali lebih dari 73% suara responden yang terakumulasi secara digital,” ujar Jonathan.